Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Belum Mau Ganggu Penghuni Bermobil di Rusun Marunda

Kompas.com - 27/08/2013, 12:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan bahwa penghuni Rusun Marunda yang memiliki mobil masuk lewat jalur umum. Mereka adalah penghuni lama yang memang memiliki usaha.

"Untuk penghuni lama, kita tidak mau ganggu dulu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Pemprov DKI, kata dia, tidak bisa mengusir para penghuni lama. Sebab, mereka merupakan penghuni rusun umum. Penghuni itu kebanyakan memiliki pekerjaan sebagai pengusaha atau pegawai yang berpenghasilan di atas Rp 10 juta.

Namun, apabila warga terusik dengan keberadaan para penghuni lama, dan blok Rusunawa Marunda tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga relokasi, maka ia menjanjikan untuk melakukan pemutihan unit rusun penghuni lama.

Untuk mengantisipasi agar rusun-rusun yang digunakan untuk relokasi tidak dipenuhi oleh mobil-mobil mewah, maka ke depannya, DKI akan membangun konsep rusunawa terpadu. Di lantai dasar rusunawa itu akan ada toko dan pasar tradisionalnya.

Basuki pun memiliki jurus jitu agar mereka tidak lagi memarkirkan mobil mereka di halaman rusunawa. "Parkirnya per jam, akhirnya kan mereka-mereka juga yang kena. Kalau punya mobil di rusun, mereka pusing kena tarif parkir per jam, akhirnya out dia," kata Basuki.

Kepala UP I Rusun Jakarta Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Maharyadi mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan penertiban di rusun tersebut. Sebab mereka adalah penyewa yang secara sah lewat jalur umum. Menurut dia, DKI hanya memberlakukan dua kelas rusun yang disewakan, yakni umum dan subsidi.

"Mereka adalah penghuni kelas umum yang harganya lebih mahal dari kelas yang disubsidi," kata Maharyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com