Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Utara Akan Dapat Tambahan 50.000 Meter Kubik Air Per Hari

Kompas.com - 27/09/2013, 07:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Jakarta Propertindo berencana membangun Water Treatment Plant atau WTP di wilayah Jakarta Utara. Instalasi pengolah air baku tersebut akan menyediakan 50.000 meter kubik air bersih untuk per harinya.

Direktur Utama PT Jakpro Budi Karya menjelaskan, saat ini Jakarta baru memiliki satu instalasi WTP, yakni Rivers Osmosis, yang dimiliki Pembangunan Jaya Ancol. Namun, selain hanya mampu menghasilkan 5.000 meter kubik per hari, air itu hanya diperuntukkan bagi kawasan wisata Ancol.

"Kalau di Ancol, sumber air bakunya laut, kalau yang nanti dibangun ini ada dua, Banjir Kanal Barat dan Waduk Pluit," ujar Budi kepada wartawan di Waduk Ria Rio, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Budi menjelaskan, WTP yang akan dibangun akan mengaplikasikan teknologi filterisasi yang sudah digunakan di berbagai negara, misalnya Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Korea. Pihaknya tinggal memilih tekonologi mana yang akan digunakan pada saat proses pelelangan proyek berlangsung.

Air yang sudah difilter akan didistribusikan ke wilayah utara Jakarta, khususnya di bagian barat. Adapun WTP tersebut hanya difokuskan untuk pengolahan air bersih, sedangkan untuk distribusi PT Jakpro akan bekerja sama dengan PAM Jaya.

Soal kendala, Budi meyakini operasionalisasi instalasi WTP dapat berjalan dengan baik. Pihaknya hanya khawatir akan kondisi air di Banjir Kanal Barat dan Waduk Pluit. Pasalnya, jika air dari kedua sumber tersebut tercemar, air akan sulit difilterisasi.

"Karena di beberapa sungai di Jakarta, sudah tercemar merkuri. Kalau sudah begitu sebenarnya bisa difilter, tapi biaya sangat mahal," ujarnya.

Namun, sejauh hasil riset PAM Jaya di sepanjang dua sumber air tersebut tidak ada industri yang saluran pembuangannya langsung mengarah ke dua sumber air baku tersebut. Tinggal kondisi itu dipertahankan hingga pembangunan WTP selesai.

Pembangunan WTP itu akan dimulai pada awal 2014 mendatang. Investasi proyek akan dilaksanakan bertahap hingga tiga tahun yang akan datang.

Dia pun berharap, pembangunan WTP rampung 2016. Jika teknologi itu berhasil, Budi mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk membangunnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com