Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Tahu Melanggar, Biar Kami Bongkar Sendiri"

Kompas.com - 25/10/2013, 11:15 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

Sumber KOMPAS

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari masih pagi saat 500 personel Satpol PP, Polri, dan TNI bersiap. Enam back hoediparkir di tepi permukiman. Suasana Kampung Taman Burung di sisi selatan Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/10/2013), seperti "medan perang".

Target operasi kali ini, pengosongan lahan seluas 1,5 hektar yang ditumbuhi 113 bangunan dan dihuni lebih dari 150 keluarga. Ini merupakan program lanjutan penataan kawasan Waduk Pluit yang dimulai sejak awal tahun ini.

Pukul 08.00, matahari belum terlalu panas, pembongkaran dimulai. ”Brakk, brakkk, brukkkkk,” bunyi bangunan berbahan kayu dan bambu serta atap seng atau asbes ambruk dihantam alat berat. Sejalan dengan kerja aparat, pemulung bergerak cepat memungut sisa bangunan.

Suasana Kampung Taman Burung jauh dari mencekam meski aparat berseragam tampak dominan siang itu. Operasi berlangsung lancar. Kurang dari empat jam, mayoritas bangunan telah ambruk. Warga bahkan membantu petugas membersihkan material bangunan yang berserak.

Jumat (25/10/2013), sehari setelah surat perintah pembongkaran dilayangkan petugas kelurahan dan kecamatan, sebagian penghuni mulai membongkar bangunannya. ”Kami tahu ini bukan lahan milik kami. Biar kami sendiri yang membongkar bangunan kami,” kata Sujarwo (50), penghuni Kampung Taman Burung.

Menurut tokoh warga setempat, Sampra Daeng Ale (55), warga mendukung pemerintah menata kawasan. Warga sadar tinggal di lahan negara. ”Saat negara memintanya (lahan), tidak ada hak kami untuk menahannya,” ujarnya.

Bagi petugas, penertiban kali ini sangat nyaman, nyaris tak ada penolakan. Koordinator Normalisasi Waduk Pluit, Heryanto menyebutkan, pemerintah berencana mengosongkan 3 hektar Kampung Taman Burung. Pada tahap ini, aparat menyasar 1,5 hektar lahan yang dihuni sekitar 150 keluarga. Sisanya menyusul kesiapan rumah susun (rusun) untuk menampung warga pindahan.

"Dinas Perumahan DKI Jakarta menyiapkan 120 unit rusun untuk program kali ini. Sekitar 130 keluarga lain akan direlokasi pada program pengosongan selanjutnya," kata Heryanto.

Lahan bekas permukiman liar di Kampung Taman Burung akan dibangun menjadi taman kota. Menurut sejumlah warga, sebelum dihuni oleh warga pendatang mulai tahun 1990-an, lahan milik negara itu merupakan taman yang biasa dipakai sebagai tempat perlombaan burung.

Camat Penjaringan, Rusdiyanto menyebutkan, 90 keluarga dari 113 keluarga sepakat pindah ke Rusun Pinus Elok. Sebanyak 49 keluarga telah masuk ke rusun, sisanya menunggu perbaikan unit-unit rusun.

Para penghuni kampung itu umumnya buruh harian, pedagang, dan pekerja di tempat pelelangan ikan Muara Baru di Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka berharap bisa menghuni Rusun Waduk Pluit yang relatif dekat dengan lokasi kerja. Namun, 400 unit rusun itu dinyatakan penuh pascabanjir besar pada Januari 2013.

Tahun ini, selain membongkar permukiman liar dan membangunnya jadi taman di sekitar Waduk Pluit, pemerintah sDKI Jakarta menargetkan pengerukan sekitar 4 juta meter kubik di wilayah perairan seluas 20 hektar Waduk Pluit.

Pengerukan diharapkan menambah kedalaman perairan 2 meter menjadi 3-5 meter. Dengan demikian, kapasitas tampung waduk bertambah dan mengurangi risiko banjir dan genangan di Kawasan Penjaringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com