Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pastikan Ruang Bawah Tanah Monas Dibangun 2014

Kompas.com - 07/11/2013, 14:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ruang bawah tanah di Monumen Nasional atau Monas, Jakarta, rupanya telah direncanakan sejak tahun 1997 silam. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun memastikan pembangunan ruang yang berfungsi sebagai pertahanan serta ruang publik tersebut akan mulai dibangun pada 2014 yang akan datang.

"Rencananya berdasarkan Rencana Tapak dan Pedoman Pembangunan Fisik Taman Medan Merdeka tahun 1997. Kita akan mulai tahun depan, insya Allah dua tahun rampung," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2013) siang ini.

Jokowi mengatakan, untuk membangun ruang bawah tanah tersebut, perlu payung hukum setingkat peraturan daerah. Hingga saat ini, peraturan daerah ruang bawah tanah tengah digodok eksekutif.

Sementara, demi memayungi pembangunan ruang bawah tanah 2014 mendatang, Jokowi mengatakan cukup disandarkan ke Peraturan Gubernur Nomor 167 Tahun 2012 tentang Ruang Bawah Tanah Jakarta.

Jokowi menjelaskan, pembangunan ruang bawah tanah di Monas merujuk pada ruang bawah tanah yang ada di negara maju lain, misalnya Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, dan lainnya.

Kepala Perencana PT Jakarta Konsultindo Arya Abieta menjelaskan, ada perbedaan antara rencana ruang bawah tanah tahun 1997 dan yang akan dibangun 2014 mendatang. Perbedaan paling signifikan adalah lebih luas dan terdapat amfiteaternya. Sementara aspek pembangunan yang lain sama seperti 1997.

Arya memaparkan, ruang bawah tanah akan dibangun menyilang di empat sisi Monas, yakni sisi barat, utara, selatan, dan timur. Sebuah koridor akan menyambungkan empat sisi itu secara menyilang. Di sisi selatan akan dibangun basement parkir tiga lantai dan di atasnya terdapat amfiteater berkapasitas 900 orang.

Di sisi utara akan dibiarkan kosong. Sisi barat akan disambungkan dengan selter mass rapid transit atau MRT dan yang terakhir, pada sisi timur, akan disambung langsung dengan Stasiun Gambir.

"Koridor bawah tanah itu hemat energi karena akan kita buat seperti jendela supaya sinar mentari masuk. Di sebagian koridor juga akan kita bangun travelator bagi pengunjung," ujar Arya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com