Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Pompa Sudah Siap Antisipasi Banjir

Kompas.com - 11/11/2013, 16:17 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas di rumah pompa sudah mengetahui tindakan apa ketika Jakarta sudah siaga banjir. Mesin pompa yang biasanya beroperasi hanya enam jam akan ditambah hingga 18 jam kerja.

Menurut Joko (55), salah seorang penjaga rumah pompa Waduk Pluit, pada suasana normal, dioperasikan dua mesin pompa. Namun, jika kondisi Siaga, semua mesin pompa yang tersedia dioperasikan.

"Kondisi siaga adalah bila ketinggian air di atas titik 0. Bila ketinggian air masih di bawah titik 0, masih dalam keadaan normal," kata Joko memberi penjelasan, Senin (11/11/2013).

Ini sama halnya seperti yang diungkapkan M Idris (32), salah satu petugas operator rumah pompa Ancol. Hanya, standar ketinggian di rumah pompa Ancol saat musim panas setinggi 90-100 cm. Namun, bila musim hujan, standar ketinggian air dikurangi menjadi 80 cm. Adapun status Waspada adalah bila ketinggian air sudah mencapai 140 cm-160 cm.

Dalam pengoperasian, mesin pompa juga tidak dinyalakan secara bersamaan karena di rumah pompa Ancol hanya ada tiga mesin pompa. Saat pengoperasian, hanya dua mesin yang dinyalakan secara bergantian.

"Gantianlah dinyalakannya, salah satu cara merawat mesin pompanya, soalnya kita kan tidak bisa memprediksi kapan mesin pompa rusak. Jadi, kalau rusak enggak secara bersamaan," ujar Idris.

Sampai saat ini, para petugas di rumah pompa tersebut mengaku kondisi masih dalam keadaan aman dari banjir. Sementara banjir di daerah Pademangan disebabkan mampet-nya saluran air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com