Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerukan Kali di Kendal Terkendala Jembatan

Kompas.com - 24/11/2013, 21:04 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com -- Guna mengantisipasi terjadinya banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal, Jawa Tengah, melakukan normalisasi sejumlah sungai, di antaranya sungai Kendal. Sayangnya, normalisasi tak bisa dilakukan optimal.

Menurut Kabid Pengairan, Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (SDA), Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kendal, Joko Sarwono, pihaknya mengalami kendala saat melakukan pengerukan.

“Banyaknya jembatan di sepanjang aliran sungai mempersulit proses pengerukan. Karena alat berat tidak bisa menjangkau. Jadi endapan di bawah jembatan, dikeruk manual menggunakan cangkul,” kata Joko, Minggu (24/11/2013).

Joko menjelaskan, sedimentasi menyebabkan sering meluapnya sungai Kendal, yang berada di tengah kota Kendal, saat musim hujan tiba. “Hutan yang ada di daerah atas sudah gundul. Sehingga apabila turun hujan di daerah atas, air membawa tanah ke aliran sungai dan mengendap di Sungai Kendal. Sehingga sedimentasinya sangat tinggi,” terangnya.

Joko menambahkan, pengerukan beberapa sungai di Kabupaten Kendal ini, sebenarnya sedikit terlambat. Sebab hujan sudah beberapa kali turun di wilayah Kendal. Keterlambatannya pengerukan ini, menurut Joko, dikarenakan birokrasi anggaran.

Pasalnya, pihaknya baru bisa melakukan pengerukan setelah anggaran disetujui oleh DPRD Kendal. “Beberapa sungai di Kendal yang kini sedang dikeruk antara lain, Sungai Kendal, Sungai Buntu, Sungai Aji dan Sungai Blorong. Sebenarnya ini terlambat, karena sudah turun hujan. Beruntung, tidak sampai terjadi banjir,” jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com