Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perintahkan Dinas Pendidikan Coret Kontraktor Bermasalah

Kompas.com - 25/11/2013, 18:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memerintahkan kepada Dinas Pendidikan Jakarta untuk tidak lagi menggunakan jasa perusahaan kontraktor bermasalah. Perintah ini disampaikan sebagai respons atas ambruknya lima sekolah dasar di Jakarta Timur. Empat bangunan tengah dalam masa renovasi, sedangkan satu lainnya ambruk setelah renovasi.

"Kalau sudah seperti itu, sudah saya sampaikan dari dahulu untuk blacklist, coret dari daftar. Memang harus gitu dong," ujarnya di kantor Balaikota Jakarta, Senin (25/11/2013) sore.

Ia mengatakan, daftar hitam tersebut berguna sebagai tanda bahwa kontraktor bermasalah tidak dapat dipilih untuk proyek lain. Hal itu dibutuhkan untuk memberi efek jera kepada perusahaan kontraktor supaya melaksanakan pembangunan dengan benar, sesuai dengan spesifikasi material bangunan yang disepakati.

Jokowi menyebutkan, fungsi kontrol ketat harus diutamakan agar insiden serupa tak lagi terulang. Fungsi kontrol itu tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pendidikan DKI, tetapi juga suku dinas di masing-masing wilayah serta jajaran guru sekolah itu.

"Semuanya harus kontrol, kalau ndak ya begitu terus. Mereka (kontraktor) kan punya kualifikasi, A, B, C dan D, tapi kalau ndak dikontrol ya pasti sama saja, pasti main-main," ujarnya.

Dalam setahun terakhir, setidaknya ada lima bangunan sekolah ambruk di Jakarta. Catatan yang dihimpun Kompas.com, bangunan yang roboh itu adalah SD Negeri 03 Rawamangun (ambruk pada 6 November 2012), SDN 02 Cijantung pada 21 November 2012, SDN 20 Kramat Jati ambruk pada Jumat 18 Januari 2013, dan SDN 01 Pagi-02 Petang Rawa Terate pada Jumat (22/11/2013) pekan lalu. Sebagian bangunan SDN 03 Rawamangun dan SDN 02 Cijantung, SDN 01 Pagi dan 02 Petang Rawa Terate ambruk saat menjalani proses renovasi. Adapun bangunan SDN 20 Kramat Jati rubuh setelah proyek renovasi selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com