Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ada Pengumuman Berhenti, "3 in 1" Tetap Berlaku

Kompas.com - 24/12/2013, 13:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan sistem 3 in 1 yang berjalan saat ini masih diberlakukan. Sebab, belum ada kebijakan resmi yang diterima Polda Metro Jaya untuk menghentikan sistem 3 in 1 tersebut.

"Tetap berlaku karena belum ada pengumuman berhenti," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar R Nurhadi di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/12/2013).

Kendati demikian, rencana yang dilontarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini akan ditampung oleh pihaknya. Nurhadi mengatakan, akan ada kajian bersama Dinas Perhubungan DKI terkait rencana tersebut.

"Ada kajian. Polisi tidak berdiri sendiri, dari Dinas Perhubungan dari pakar (lalu lintas). Mana solusi yang baik," ujar Nurhadi.

Menurut Nurhadi, sampai sekarang 3 in 1 belum dihapus karena Polda Metro Jaya hanya menghentikan 3 in 1 terkait uji coba penutupan pintu tol pada pekan lalu. Kala itu, 3 in 1 tidak diberlakukan di pintu keluar Semanggi untuk menghindari penumpukan kendaraan di pintu keluar tol Senayan, depan DPR/MPR.

"Setelah (uji coba) dibuka, diberlakukan kembali," ujarnya.

Terkait rencana Pemprov DKI yang lebih memilih sistem electronic road pricing (ERP) atau sistem jalan berbayar, ia mengatakan pihaknya mendukung kebijakan dari Pemprov DKI tersebut.

"Dalam dukungan dengan provinsi, kita ada tim yang kita padukan dengan Dinas Perhubungan. Jadi tetap harus terukur," ujarnya.

Adapun Polda Metro Jaya tengah menyiapkan sistem electronic registration and identification (ERI). Sistem ini merupakan terobosan dari kepolisian untuk mengubah semua data identitas nomor kendaraan dari manual ke digital.

"Program ERI tetap berjalan dengan kajian-kajian. Ini program elektronik ya, untuk penanggulangan masalah kriminalitas, mengurus administrasi, dan sebagainya," ujarnya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, belum ada pembahasan mendalam bersama pihak terkait dalam menyudahi 3 in 1. "Kan nanti Pemda (Pemprov DKI Jakarta) punya niatan untuk ERP, sambil itu diwujudkan, berbarengan saja (dengan penghentian 3 in 1)," ujar Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com