Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Darurat Banjir, BNPB dan BPPT Tebar Garam

Kompas.com - 14/01/2014, 14:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Pemprov DKI Jakarta menetapkan status "Siaga Darurat Banjir", Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), serta TNI-AU melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Teknologi tersebut dengan menyemai NaCL (garam dapur yang diolah menjadi tepung) untuk disebarkan dalam awan sebagai operasi modifikasi cuaca.

Kepala UPT Hujan Buatan BPPT Heru Widodo mengatakan, TMC bisa merekayasa cuaca dari hujan menjadi tidak hujan, maupun sebaliknya. "Melalui TMC, bisa mempercepat proses awan menjadi hujan atau jumping process terhadap awan-awan yang sedang tumbuh dan bergerak memasuki Jabodetabek," kata Heru, dalam konferensi pers di Gedung Suma II, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/1/2014).

Awan-awan yang tumbuh di Jakarta, lanjut dia, juga bisa dipercepat proses hujannya agar tidak menjadi awan yang besar. Metode ini juga bisa mengurangi masa udara yang masuk ke Jabodetabek agar hujan yang terjadi tidak terlalu besar.

Keunggulan lainnya, dapat mengganggu proses pertumbuhan awan Jabodetabek yang bergerak meninggalkan daerah aliran sungai, dan tidak menjadi hujan di Jabodetabek. Penyebaran garam dieksekusi dengan menggunakan pesawat terbang jenis Hercules dan Casa 212-200.

"Metode ini dieksekusi menggunakan peralatan darat atau ground-based generator di 20 lokasi yang membangkitkan partikel-partikel halus untuk menciptakan efek persaingan pada awan agar sulit berkembang," jelas Heru.

Ia menjelaskan, teknologi ini sebelumnya telah digunakan pada 2013 lalu. Saat itu, proses itu berhasil mengurangi curah hujan sebesar 20 hingga 50 persen.

Untuk melaksanakan TMC itu, pemerintah pusat dengan Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan Rp 28 miliar. Rp 20 miliar dari Pemprov DKI Jakarta dan Rp 8 miliar dari BNPB. Anggaran itu dialokasikan untuk pelaksanaan TMC sepanjang yang dibutuhkan.

"Jadi, kita memindahkan hujan ke tempat lain, didistribusikan ke laut," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com