Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Kritik Jokowi atas Penunjukan Kepala Dinas Pendidikan

Kompas.com - 17/02/2014, 12:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana mengkritik keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menunjuk mantan Kepala Biro Organisasi Tata Laksana (Ortala) Lasro Marbun sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI. Pria yang kerap disapa Lulung itu mengatakan, Lasro tidak memiliki pengalaman menangani hal-hal terkait bidang pendidikan.

Lasro ditunjuk menggantikan Taufik Yudi Mulyanto, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI sejak tahun 2010. Menurut Lulung, Lasro yang merupakan seorang sarjana hukum tidak berkompeten mengurus bidang pendidikan.

"Ya, makanya kagak nyambung. Jaka Sembung bawa golok," kata Lulung seraya mengucapkan pantun di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (17/2/2014).

Lulung menilai mantan Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Agus Suradika lebih pantas menggantikan Taufik. Namun, Agus justru dirotasi menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI, menggantikan Anas Effendi yang diusulkan menjadi Wali Kota Jakarta Barat. Menurut Lulung, gelar profesor dan latar belakang pendidikan yang dimiliki Agus terlalu tinggi untuk jabatan Kepala BPAD.

"Itu yang saya kritisi, enggak ada hubungannya perpustakaan sama pendidikan, sayang potensinya (Agus). Kalau gue jadi gubernur, gue jadiin (Agus) Kepala Dinas Pendidikan," kata Ketua DPW PPP DKI tersebut.

Pada kesempatan berbeda, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Jokowi memiliki alasan tersendiri dalam memilih Lasro untuk mengurusi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan sistem pendidikan Jakarta. Selama menjadi Kepala Biro Ortala, kata Basuki, Lasro unggul dalam hal menyusun struktur kepegawaian. Lasro juga dianggap mampu merampingkan dan menggabungkan posisi-posisi menjadi terpadu satu pintu. Meskipun latar belakang Lasro merupakan sarjana hukum, bukan berasal dari pendidikan, Jokowi dan Basuki tetap optimistis Lasro dapat mereformasi birokrasi pendidikan Ibu Kota.

Menurut Basuki, menjadi seorang kepala dinas tidak harus memiliki dasar mengajar maupun pernah menjadi akademisi. Yang terpenting saat ini adalah Lasro dapat mengemban tugas menyusun struktur birokrasi pendidikan agar lebih efisien.

"Pengadaan barang kan sudah disusun. Sekarang bagaimana cara menempatkan kepala sekolah dan pengawas yang benar, dia (Lasro) jagonya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com