Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Alat Sadap Ditemukan, Jokowi Minta Rumahnya Disterilkan

Kompas.com - 21/02/2014, 17:08 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sebelum ditemukannya alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta rumah di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, itu disterilisasi. Setelah disterilisasi, ditemukanlah tiga alat sadap yang baru ramai diberitakan.

"Memang sekitar bulan Agustus atau September, Pak Gubernur sempat menyampaikan di rumah dinasnya untuk dilakukan sterilisasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat (21/2/2014).

Heru mengaku sudah mengetahui siapa orang yang melakukan sadapan tersebut, begitu juga dengan Jokowi. Namun, dia enggan menyebutkan nama orangnya, begitu juga jenis alat sadapnya.

"Namanya juga mereka spionase, kalau orangnya itu sudah lama berkecimpung di bidang sadapan. Kita sudah tahu, dunia intelijen ya seperti itu, dan saya tahu siapa orangnya, Pak Gubernur pun sudah tahu," ujarnya.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Jakarta itu, kasus penyadapan merupakan hal yang wajar di kalangan pejabat. Hanya, kewaspadaan perlu ditingkatkan, terutama di Taman Suropati, yang tepat berada di depan rumah dinas Gubernur DKI.

Banyaknya kendaraan yang parkir di sekitar taman, kata Heru, perlu diwaspadai. Sebab, saat ini, banyak alat sadap yang bisa tersambung ke dalam sound system mobil.

Heru mengaku dirinya juga mempunyai alat sadap di ponsel. Alat itu bisa memberi informasi nama dan lokasi orang yang menelepon atau mengirimkan pesan singkat. Alat tersebut, kata dia, juga bisa memonitor dari dalam mobil.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com