"Mereka sangat antusias. Padahal, biasanya pelipatan itu selalu dikerjakan oleh pegawai KBRI. Keterlibatan anak-anak muda ini merupakan hal menarik bagi saya," kata Ketua Persiapan Pemilu Luar Negeri (PPLN) Inggris Raya dan Republik Irlandia Masao C Sinulingga melalui pesan WhatsApp, Rabu (26/3/2014).
Ia menambahkan, anak-anak muda tersebut juga telah menyatakan diri akan memilih pada Pemilu 5 April 2014 mendatang. Beberapa dari pelipat suara ini adalah pemilih pemula.
Menurut pengamat politik dari UGM, Arie Dwipayana, ada dua faktor kemungkinan yang melahirkan antusiasme anak-anak muda tersebut. Pertama, latar belakang pendidikan. Mereka merupakan bagian dari kelas terdidik masyarakat Indonesia. Sewaktu di kampus atau di sekolah di Indonesia, mereka mendapat pendidikan politik yang baik sehingga afiliasi politik mereka jelas.
Kedua, faktor SBY. Menurutnya, karena SBY sudah tak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden, hal ini dijadikan momentum oleh banyak anak muda untuk melahirkan perubahan.
Momentum ini memicu lahirnya aktivisme dan volunteerisme di kalangan anak muda dalam proses demokrasi kali ini, apalagi jarak kini juga bukan lagi halangan. Peristiwa yang terjadi di Indonesia dapat langsung diketahui mereka yang di luar negeri melalui media online maupun interaktif. Maka, antusiasme anak muda itu pun tumbuh dengan subur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.