"Kalau ndak senang, ganti channel. Kalau senang, ya tetap saja," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (27/3/2014) sore.
Kendati demikian, menurut Jokowi, masyarakat Indonesia telah mengetahui calon pemimpin yang baik dan bekerja sungguh-sungguh. Ia yakin iklan atau pun serangan politik dari pihak lawan tidak mampu menggoyahkan keyakinan masyarakat terhadap dirinya.
"Budaya politik kita memang masih kayak itu. Kalau saya disuruh lakukan hal yang sama ya ndak mungkinlah. Kita ingin mengedukasi masyarakat dengan cara-cara kampanye baik," lanjut Jokowi.
Akhirnya, Jokowi pun mengaku tidak berniat membalas iklan dan serangan politik semacam itu. Tidak menjadi soal, lanjut Jokowi, jika setiap hari diejek, dicemooh ataupun dikritisi oleh lawannya.
Iklan yang dimaksud Jokowi yakni iklan yang beredar di beberapa stasiun televisi swasta milik salah satu calon presiden. Dalam iklan itu, digambarkan bahwa Jakarta masih dibelit sejumlah persoalan mulai bus berkarat, korupsi,banjir dan sejumlah persoalan lainnya.
Iklan yang juga tidak diketahui pembuatnya tersebut selanjutnya menampilkan cuplikan video janji kampanye Jokowi-Basuki saat pemilihan gubernur Jakarta untuk memimpin Ibu Kota selama lima tahun. Iklan itu pun ditutup dengan kalimat, "Kutunggu janjimu."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.