Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Jokowi Gubernur DKI yang Bernafsu Jadi RI 1

Kompas.com - 01/04/2014, 18:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat tata kota Yayat Supriyatna mengatakan, "batu loncatan" dari gubernur DKI Jakarta menjadi calon presiden tidak hanya dilakukan oleh Joko Widodo. Hal itu juga pernah dilakukan oleh dua mantan Gubernur DKI Jakarta, yakni Ali Sadikin dan Sutiyoso.

"Pada tahun 1977 lalu, Ali Sadikin sudah purnabakti dan warga mendukung beliau menjadi presiden. Hanya saja, syarat (menjadi presiden) di orde baru dulu berat, harus berpengalaman jadi presiden sebelumnya," kata Yayat kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Meskipun saat itu warga Jakarta dan Indonesia mendukung Ali Sadikin menjadi presiden, tetap saja tidak ada partai politik yang mencalonkannya. Padahal, saat itu Ali dipandang sebagai seorang pemimpin yang mampu melakukan pembangunan di Jakarta.

Pada masanya, mantan Presiden Soeharto-lah yang mendapat keuntungan. Sebab, hanya dia tokoh nasional yang berpengalaman menjadi presiden sebelumnya.

Kemudian, akademisi Universitas Trisakti itu mengatakan, Sutiyoso adalah salah satu "lulusan" gubernur DKI yang memiliki ambisi menjadi presiden.

Dengan bermodal menata kawasan Monumen Nasional (Monas) dan moda transportasi transjakarta, Sutiyoso percaya diri menjadi calon presiden melalui partai politiknya, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Bahkan, lanjut dia, Sutiyoso pernah menjanjikan membangun moda transportasi transjawa menyusul kesuksesan transjakarta. Hal itulah yang menjadi credit point Sutiyoso.

Selanjutnya, pada pemerintahan Jokowi-Basuki, Jokowi mencoba menawarkan kepada masyarakat, program apa saja yang telah terlaksana. Menurut Yayat, satu kekurangan Jokowi adalah sikapnya yang kerap diintervensi oleh parpol tempatnya bernaung, yakni PDI-P.

Seharusnya, kata dia, Jokowi dapat mencontoh gaya kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Menurut Yayat, Risma merupakan pribadi yang enggan diintervensi parpol saat memimpin sebuah kota. Padahal, Risma merupakan kader PDI-P. Risma telah memiliki track record yang baik saat memimpin Surabaya. Contohnya bersedia turun ke lapangan membersihkan sampah, menyapu lingkungan, dan lainnya.

Yayat juga mengapresiasi langkah Risma menentang kebijakan pemerintah pusat, dengan menolak pembangunan jalan tol dalam kota. Risma justru memilih untuk membangun tol di pinggir kota dan membangun monorel serta trem di dalam kota.

"Sekarang yang bisa 'dibawa' oleh Pak Jokowi apa kalau di ranah nasional? Saya justru lebih kagum dengan segala pencapaian oleh Bu Risma," kata Yayat.

Menurutnya, posisi gubernur DKI Jakarta berbeda dengan gubernur kota lainnya di Indonesia. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta misalnya, dipilih berdasarkan keturunan, dan harus berhadapan dengan bupati dan wali kota yang dipilih masyarakat. Sementara itu, gubernur DKI Jakarta dipilih oleh masyarakat dan berhadapan dengan bupati serta wali kota yang tidak dipilih oleh masyarakat.

Ia mengatakan, hak setiap warga negara Indonesia (WNI) untuk menjadi presiden. Hanya saja, dalam hal ini, etika politik yang harus diperhatikan. Meskipun hampir semua survei menempatkan Jokowi di posisi teratas sebagai presiden potensial, tetapi tidak semua anggota masyarakat berpikiran yang sama.

"Untuk kota seperti Jakarta ini memerlukan aktor besar karena problemnya lain dari kota-kota lain. Terbukti, jabatan gubernur DKI bisa membawa ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu presiden," ujar Yayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com