Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahuan Intip Jawaban Teman, Siswa Nyaris Tidak Boleh Ikut UN

Kompas.com - 14/04/2014, 10:45 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapati aduan terkait tiga orang siswa yang terancam tidak mengikuti Ujian Nasional di Jakarta Timur. Ketua KPAI Asrorun Ni'am Soleh mengatakan, ketiga anak tersebut terindikasi melakukan pelanggaran tata tertib di sekolah masing-masing.

"Kami menemukan tiga aduan, masalahnya tentang pelanggaran tata tertib. Ada yang melompat pagar dan ketahuan mengintip jawaban milik temannya," ujar Asrorun, Minggu (13/4/2014).

Namun, lanjutnya, setelah dilakukan diskusi dan advokasi dengan komite sekolah dan panitia penyelenggara ujian, ketiga anak tersebut diperbolehkan mengikuti ujian. Sebab, kata Asrorun, mengikuti UN merupakan hak asasi masing-masing siswa.

"UN itu hak dasar dari para siswa. Hak dari siswa untuk melakukan ujian harus terlayani," katanya.

Selain di Jakarta, KPAI juga membuka posko pengaduan UN di beberapa wilayah, seperti Jawa Tengah, Banten, Lampung, Depok, dan Bekasi. Pengaduan yang diterima di masing-masing wilayah berbeda-beda. Misalnya di Banten, kasus yang diterima yakni mengenai kendala teknis berupa jarak antar-sekolah serta belum berimbangnya sarana dan prasarana yang ada.

"Infrastruktur dengan di kota dan di tempat mereka berada mengalami kesenjangan. Selain di Banten, hal itu juga terjadi di Lampung," ucap Asrorun.

Sedangkan di Jawa Tengah, terdapat pengaduan siswa yang tersangkut kasus pidana. Sementara di Depok, ada sekolah yang tidak dapat menyelenggarakan UN karena lokasi sekolah tidak memenuhi syarat penyelenggaraan.

"Semua aduan itu kita terima dan kita advokasi. Semua kasus tersebut didiskusikan jalan keluarnya agar bagaimana si anak tersebut tetap dapat mengikuti ujian. Karena sekali lagi, mengikuti UN merupakan hak dasar setiap siswa," kata Asrorun.

"Besok dipastikan anak-anak yang tersangkut kasus tersebut bisa mengikuti UN, termasuk yang di Jakarta Timur dan di Jawa Tengah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com