"Kasihan sekali, korban mengalami trauma terhadap sekolah," ujar Rasyid kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2014).
Yahya kemudian menceritakan pertemuan pertamanya dengan L di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. "Saat saya bertemu, kelihatan anaknya cukup riang, malah langsung akrab dan dekat dengan saya. Namun, begitu saya tanya kenapa dia tidak sekolah, seketika bocah tersebut menundukkan kepala, memeluk ibunya dan kemudian menangis," kata Rasyid.
Rasyid mengakui, dia sempat tidak menduga bahwa perilaku kekerasan seksual dilakukan oleh seorang guru, apalagi dilakukan oleh guru perempuan. Namun, berdasarkan keterangan yang diberikan L, Rasyid memercayai bahwa hal tersebut terjadi.
"Anak-anak tidak mungkin berbohong. L juga menjelaskan bagaimana perilaku tersebut dilakukan kepadanya," ujar Rasyid.
Sebelumnya diberitakan, B, Ibu dari seorang anak balita siswa Saint Monica bernama L, melapor ke polisi bahwa anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang guru perempuan yang mengajarkan pelajaran ekstrakulikuler tari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.