Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut Dekati Jokowi, Anak-anak Menangis Terinjak-injak

Kompas.com - 26/05/2014, 15:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Pasar Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/5/2014) siang, diwarnai insiden kecil. Anak-anak banyak yang terinjak-injak hingga menangis saat para pedagang berebut ingin mendekati Jokowi.

Jokowi tiba di Pasar Kelapa Gading sekitar pukul 13.45 WIB. Seperti biasa, kedatangan Jokowi mengundang perhatian masyarakat sekitar dan pedagang di sana. Jokowi pun langsung disambut oleh Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis serta Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Pasar Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin 26 Mei 2014, saya nyatakan diresmikan," ucap Jokowi seraya memotong pita tanda peresmian pasar tersebut.

Seusai meresmikan pasar, Jokowi bersama jajaran pejabat Pemprov DKI lainnya langsung meninjau ke dalam pasar. Keadaan di dalam pasar begitu riuh dan panas. Semua pedagang keluar dari kiosnya dan berupaya mendekati Jokowi. Akibatnya, banyak ibu dan anak yang terdorong dan terinjak-injak. Tak sedikit anak-anak terjatuh, menangis, dan mencari ibunya karena terdorong para pedagang.

Jokowi menelusuri bagian pasar, mulai dari lantai 1, di kios pakaian, kemudian di lantai 2, di kios makanan dan minuman. Selama kurang lebih 10 menit, Jokowi berkeliling Pasar Kelapa Gading.

Sementara itu, Djangga Lubis mengatakan telah menyelesaikan pembangunan pasar pada Maret 2013 lalu. Pasar Kelapa Gading ini memiliki luas lahan sebesar 3.761 meter persegi dan menampung sebanyak 168 pedagang. Jumlah tempat usaha yang dapat ditampung sebanyak 334 tempat usaha, yang terdiri dari 222 kios dan 112 los.

Dalam pembangunan Pasar Kelapa Gading, PD Pasar Jaya bekerja sama dengan PT Mahkota Bangun Prasarana selaku pengembang. Konsep desain bangunan semi-modern ini akan membuat pedagang maupun pembeli merasa nyaman. Pasar pun jauh dari kesan kotor dan becek.

"Jadi, sudah ada empat pasar yang sudah selesai dibangun. Pasar Ciplak, Pasar Cijantung, Pasar Jembatan Dua, dan Pasar Pos Pengumben," kata Djangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com