Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AK Ungkap Dugaan Keterlibatan Guru JIS Setelah Jalani Pendampingan Psikologis

Kompas.com - 19/06/2014, 03:24 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — AK, korban dugaaan kekerasan seksual di sekolah internasional JIS, menguatkan sinyalemen keterlibatan guru dalam kasus tersebut. Setelah mendapatkan pendampingan psikologis selama beberapa waktu, AK memberikan sejumlah keterangan tentang dugaan keterlibatan guru tersebut.

"Setelah dirinya (AK) agak nyaman, agak tenang, baru semuanya bisa diceritakan. Dari situ munculnya (dugaan) apa yang terjadi kemudian, ternyata oknum guru juga melakukan padanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto AK, Rabu (18/6/2014).

Rikwanto mengatakan, setelah terungkapnya kasus kekerasan seksual yang menimpanya, AK memang berhenti sekolah. Pada saat itu, pendampingan psikologis pun diberikan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

P2TP2A adalah lembaga yang pembentukannya dipelopori Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mendampingi para korban kekerasan dan berdiri di tiap provinsi. Pengelolaan lembaga ini dilakukan pemerintah bersama lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan unsur lain masyarakat yang punya kepedulian terhadap pemberdayaan perempuan dan anak.

Menurut Rikwanto, saat ini polisi masih menggali apakah AK juga mendapatkan ancaman dari para guru setelah mendapatkan kekerasan seksual. Dalam kasus pertama kejahatan seksual terhadap anak ini, para petugas kebersihan yang menjadi pelaku kejahatan tersebut mengancam AK untuk tak menceritakan pencabulan itu kepada siapa pun. "Seorang anak kecil perlu digali, penggaliannya juga perlu teknik dan waktu," ujar Rikwanto.

Sementara itu, dugaan keterlibatan guru dalam kekerasan seksual di JIS juga muncul dari keterangan korban lain, DA, yang juga adalah teman sekelas AK. Terkait kasus ini, polisi telah memeriksa manajemen JIS, termasuk kepala sekolah dan wali kelas AK. Panggilan juga sudah dilayangkan pada guru lain untuk menjalani pemeriksaan pada Senin (23/6/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com