Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Digusur, Warga Jatinegara Minta Ganti Rugi

Kompas.com - 23/06/2014, 16:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang menempati rumah dinas milik PT KAI di RT 12 RW 06 Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur meminta ganti rugi sesuai yang sesuai terkait rencana pembangunan double-double track (DDT) atau rel ganda tambahan.

Kementerian Perhubungan berencana menertibkan bangunan warga untuk pembangunan DDT dari jalur rel Manggarai hingga Cikarang.

Endang Suherman (53), salah satu anak dari mantan pegawai PJKA mengatakan, dirinya meminta ganti rugi yang diberikan sesuai dengan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang telah dibayarnya selama puluhan tahun. Selain itu, ia juga berharap ganti rugi sesuai dengan NJOP.

"Kalau dari awal saya katakan, silakan pemerintah bangun double track. Tapi harapan saya, diganti yang sesuai," kata Endang kepada wartawan saat ditemui di sekitar kediamannya, Senin (23/6/2014).

Endang mengatakan, dirinya merupakan anak dari Iri Sujana, pensiunan pegawai Ekspedisi I Kota PJKA. Sejak tahun tahun 1960, ia telah menempati rumah dinas tersebut dan membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).

Menurut Endang, ia menolak menerima ganti rugi bagi warga setempat karena pemerintah menawarkan Rp 488.000 per meter persegi. Sebagian warga setempat, katanya, ada yang menyetujui.

"Saya enggak ambil karena enggak sesuai dengan yang diminta," ujar Endang.

Lantaran hal tersebut, ia pernah mengajukan surat keberatan kepada pimpinan proyek dari PT KAI. Namun, sampai dengan saat ini keberatannya belum mendapat respons. Lokasi setempat, menurutnya, pernah ditertibkan beberapa kali. Para penghuninya adalah mantan pegawai PJKA.

"Penertiban itu sudah tiga kali untuk rencana double track. Tapi sampai saat ini tidak selesai karena kendala di lapangan," ujar Endang.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan ganti rugi sesuai dengan PBB yang dibayarkan selama ini. "Tahun lalu itu pajak saja sudah Rp 6 juta. Tahun ini sudah Rp 14 juta. Paling tidak ganti rugi itu sesuai pajak yang sejak tahun 60-an itu kita bayarkan," jelas Endang.

Sebelumnya, pihak Kementerian Perhubungan melakukan sosialisasi terhadap keluarga yang bertempat tinggal di lahan milik PT KAI. Sosialisasi ini terkait rencana penertiban untuk pembangunan rel ganda tambahan Manggarai-Cikarang dengan panjang total sekitar 32 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com