Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Tangkap Sindikat Narkoba Asal Iran di Kalibata City

Kompas.com - 02/07/2014, 09:07 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap tersangka sindikat narkoba asal Iran, MST (37) dan MJD (44), serta SHB (25) warga negara Inggris.

"Iya, kita menangkap seorang pelaku di kantor pos. Dan berhasil menangkap dua pelaku di Tower Sakura Apartemen Kalibata City lantai tiga, alamat pengiriman narkotika," ujar Kabid Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto  kepada wartawan di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2014).

Sebelumnya, KPPBC (Kepala Penindakan dan Penyidikan Bea dan Cukai) Kantor Pos Pasar Baru memperoleh informasi dari BNN akan ada pemasukan narkotika dari Iran pada Mei 2014. Kemudian, pihak Kantor Pos Pasar Baru mulai melacak pengiriman barang yang mencurigakan. 

Akhirnya, didapati jaringan sindikat Iran melakukan pengiriman serbuk mengandung sabu dari Iran ke Indonesia dalam dua tahap.  Pengiriman pertama dilakukan SHB pada Minggu (1/6/2014) dengan jumlah  barang bukti lebih kurang 25,06 kg dan tiba di Jakarta, Jumat (13/6/2014) atas nama Bruno Guglielmo. Sebanyak tiga paket itu diperiksa dan didapati isi bubuk berwarna putih.

Kemudian, pelacakan dilanjutkan dengan anjing pelacak narkotika (APN) bea dan cukai yang mengindikasi kandungan narkotika.  Hasil laboratorium menyatakan bahwa bubuk putih pada paket tersebut adalah senyawa organik dari jenis Methamphetamine Hydrocloride.

Tak lama berselang, Senin (16/6/2014), Tim BNN bekerjasama dengan KPPBC Kantor Pos Pasar Baru, KP DJBC, Kanwil DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai) Jakarta, serta kantor pos setempat menangkap tersangka MST saat akan mengambil paket tersebut.

Pengiriman kedua dilakukan oleh SHB pada Sabtu (21/6/2014) sebelum dirinya bertolak ke Jakarta. Ia meyakini , pengiriman kedua itu setelah mendapat laporan dari MST bahwa pengiriman pertama aman dan berjalan lancar. Adapun jumlah serbuk sabu dalam paket kedua ini seberat lebih kurang 10 kg. 

Agar paket yang dikirim tidak terlacak, mereka menggunakan modus mencampurkan sabu dengan serbuk putih seperti tepung halus. Setelah itu, mereka akan memisahkan sabu dan serbuk agar bisa diolah menjadi sabu murni. Modus mencampur narkoba dengan serbuk putih dan dikemas dalam paket agar tidak terdeteksi sinar-X. 

Hatta Wardhana, Kabid Penindakan dan Penyidikan Kanwil Jakarta Bea Cukai, menyatakan bahwa modus pengiriman narkotika asal Iran yang berhasil digagalkan Badan Narkotika Nasional, belum pernah digunakan sebelumnya. 

"Mereka mempersiapkan segalanya agar tidak terdeteksi mesin x-ray maupun anjing pelacak," ujarnya.

Dalam mengungkap sindikat Iran tersebut, tim BNN menggeledah tempat tinggal MST di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Di apartemen tersebut, petugas menyita kertas lembaran putih berukuran 50x50 cm sebanyak 30 lembar yang digubakan untuk alat bantu proses pemurnian serbuk putih. BNN langsung mengamankan WN Iran lainnya MJD yang sebelumnya ditugasi MST untuk mencari tempat penyimpanan sabu. Sedangkan MJD diamankan di loby Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Dalam penuturan tersangka kepada BNN, serbuk yang mengandung sabu ini belum sepenuhnya barang jadi karena perlu diolah lagi. MST mengatakan pula bahwa yang dapat memasak atau mengolah sabu secara utuh hanyalah SHB yang berada di Iran. Pada akhirnya, SHB datang ke Indonesia atas bujukan MST.

Sesaat setelah keluar dari pintu gedung kedatangan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, SHB ditangkap tim BNN. Dari keterangan para tersangka, mereka berencana untuk mengolah sabu itu akan menjadi sabu murni dan nantinya akan mereka jual pada sindikat narkoba di Aceh. Aksi kejahatan sindikat Iran ini ternyata dikendalikan oleh seorang napi di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksel Peringkat ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com