"Harusnya, pihak yang bertanggung jawab itu nonaktif dulu, lalu diperiksa polisi, atau polisi yang turun langsung mengusutnya," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/7/2014) siang.
"Bagaimana bisa suara untuk kubu sebelah yang tadinya 014 tiba-tiba berubah menjadi 814 disebut kesalahan teknis. Kasus itu sangat memprihatinkan," ujar Ferry lagi.
Pengusutan secara tuntas atas kasus tersebut, lanjut Ferry, penting untuk menciptakan situasi pemilu presiden yang jujur dan adil. Kasus itu pun bisa membuat shock therapy bagi oknum penyelenggara pemilu lainnya yang terlibat kecurangan.
Ferry mengaku tak terkejut atas temuan dugaan manipulasi suara itu. Praktik itu, kata Ferry, telah ditengarai sejak pelaksanaan pemilihan kursi legislatif pada 9 April 2014 yang lalu. Atas dasar itulah, kubunya selalu menegaskan pendukung untuk mengawal suara dari tingkatan terendah hingga tingkat pusat.
"Berkaca pileg kan begitu juga. Mudah saja itu penyelenggara pemilu tanpa dikenakan sanksi bilang, 'Oh maaf, salah masukin data'. Tidak bisa lagi itu, harus ditindak sekarang," ujar dia.
Kejanggalan penghitungan suara berjenjang terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 47 Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Banten. Dalam catatan KPPS, pasangan nomor urut satu memperoleh 14 suara dan ditulis 014 pada formulir C-1. Tiba-tiba, angka itu berubah menjadi 814 ketika diumumkan dalam situs resmi KPU.
"Sulit untuk dapat diterima akal sehat karena tinggal pemindaian (scan) kok angkanya bisa berubah. Yang paling masuk akal adalah ada upaya mengubah hasil perolehan suara dengan menambah sedikit lekukan di atas angka 0 sehingga berubah menjadi angka 8.
Namun, hal itu tidak disadari oleh yang melakukan. Angka 0 menjadi angka 8 akan mengubah seluruh potret DPT yang existing, kuota DPT yang diperbolehkan untuk satu TPS, dan hasil akhir," ujar Ananta Wahana, anggota DPRD Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.