Adapun fokus utama penertiban dilakukan di sekitar luar Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun, beberapa pedagang kaki lima (PKL) mengaku belum mendapat informasi tersebut. Salah satunya Darsem (52) pedagang sayuran di sekitar Pasar Kebayoran Lama.
"Saya belum tahu ada Kantib (Satpol PP) yang mau usir kami. Selama yang lain pada dagang di sini, saya ikutan juga lah," ucap Darsem, Jumat (25/7/2014).
Berjarak sepuluh meter dari Darsem, PKL bernama Musthakim (33) menanggapi dengan santai. "Yah, kalau ada usir-usiran gampang saja, saya tinggal kabur saja. Dagangan aman di gerobak ini, nggak repot kalau beresinnya," kata pedagang bumbu dapur tersebut.
Dari pantauan Kompas.com, mulai sepanjang bawah kolong jembatan (flyover) Ciledug Raya hingga menuju ke Pasar Kebayoran Lama, menjamur ratusan lebih PKL yang berjejer di atas trotoar.
Mereka meluber hingga menutupi setengah badan jalan. Keberadaan pedagang itu sangat mengganggu arus lalu lintas dan mengakibatkan macet.
Salah satu warga bernama Ismi (35) mengaku jengkel atas kondisi kesemrawutan yang terjadi di sekitar pasar. "Iya PKL berjejer bikin jalanan macet di sini. Boro-boro motor bisa lewat, kami saja nih yang jalan kaki susah juga lewatnya, ngantre sama kendaraan lainnya," keluh ibu dua anak tersebut sambil membawa kantong belanjaan.
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Sulistiarto mengaku tidak segan menindak PKL yang membandel. "Kami tidak segan untuk mengangkut dia beserta dagangannya ke mobil, karena memang mereka melanggar," ucap Sulistiarto.
PKL yang berjualan di atas trotoar dan badan jalan tersebut melanggar Ketertiban Umum, yang tercantum dalam Perda DKI Jakarta No.8 Tahun 2007 yang melarang PKL berada di ruang publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.