Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merayakan Kesadaran Bersama Delapan Setengah

Kompas.com - 28/07/2014, 00:55 WIB

KOMPAS.com - Mahfudin (24) adalah seorang manajer salah satu gerai makanan cepat saji di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Sudah sekitar dua tahun ia bekerja dengan jadwal mulai pukul 09.00 hingga 17.00 dan dilanjutkan dengan kuliah.

Jadwal kuliahnya di jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Mercusuar, Bekasi, Jawa Barat, dimulai pukul 18.30 hingga malam. Sudah sebulan terakhir ini Mahfudin bergabung dalam Komunitas Delapan Setengah yang fokus pada praktik teknik hipnosis untuk terapi ataupun hiburan.

”Awalnya saya pikir ini lucu- lucuan saja. Pada awalnya saya mengira bahwa hipnosis ini ada unsur magisnya,” kata Mahfudin, Minggu (20/7), saat mengikuti salah satu sesi pelatihan hipnosis yang digelar komunitas itu di Bekasi, Jawa Barat.

Belakangan, lewat sebuah kegiatan di kampusnya, ia berkenalan dengan komunitas tersebut dan mempelajari bahwa hipnosis adalah semata tentang pikiran dan tanpa unsur klenik. ”Oh, ternyata seperti ini dan sangat bisa dipelajari,” katanya.

Membantu
Ia mengatakan, bergabung dalam komunitas tersebut dan mengikuti pelatihannya bakal membantu kemampuannya mengutarakan gagasan dan berkomunikasi dengan pihak lain.

”Karena saya sering kali grogi. Ini berguna bagi saya dalam bidang pekerjaan karena saya mesti menghadapi banyak orang termasuk direksi dan klien,” ujar Mahfudin.

Lain lagi cerita Rini Anggraeni (22). Mahasiswi jurusan Sistem Informatika yang baru setahun menjadi estimator di salah satu perusahaan konstruksi itu merasa perlu bergabung dalam pelatihan demi mengatasi kondisi emosinya.

”Saya ini orang yang sangat temperamental dan mudah sekali marah,” kata Rini.

Pagi itu, Rini, Mahfudin, beserta sejumlah peserta lain mengikuti pelatihan hipnosis. Sejumlah anggota Komunitas Delapan Setengah, dengan mengenakan kaus bertuliskan ”Do not look at my eyes. I’m real hypnotists” tampak hilir mudik.

Komunitas Delapan Setengah dengan dedengkot Machrubiansyah Robby yang akrab disapa O-bee De Lapan Setengah memang kerap menyelenggarakan pelatihan dengan sejumlah biaya yang dikutip. Namun, sebelum komunitas itu terbentuk, O-bee sudah kerap menggelar pelatihan serupa.

Lama-lama jumlah alumni pelatihan itu bertambah banyak. ”Sekarang ini sudah ada sekitar 1.000 alumni pelatihan,” kata O-bee.

Belakangan, salah seorang pengajar STMIK Mercusuar, Agus Sumaryanto, mengutarakan ide agar dibentuk komunitas khusus untuk menaungi mereka. Tidak melulu mesti mengikuti pelatihan lebih dahulu sebelum bisa bergabung dalam Komunitas Delapan Setengah.

Ini seperti dijalani Mahfudin yang justru tergabung dalam komunitas itu sebelum intens mengikuti pelatihan yang digelar.

Mandiri

O-bee mengatakan, anggota komunitas yang kini tersebar di sejumlah wilayah seperti Jakarta dan Bogor itu kerap mengadakan pertemuan rutin secara mandiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air PAM Asin dan Beminyak, Warga Koja Pakai Air Kemasan untuk Masak dan Minum

Air PAM Asin dan Beminyak, Warga Koja Pakai Air Kemasan untuk Masak dan Minum

Megapolitan
Warga Koja Keluhkan Air PAM di Rumahnya Asin dan Berminyak Lebih dari Seminggu

Warga Koja Keluhkan Air PAM di Rumahnya Asin dan Berminyak Lebih dari Seminggu

Megapolitan
Pemprov DKI Janjikan MRT Tetap Beroperasi Optimal Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Lintasan

Pemprov DKI Janjikan MRT Tetap Beroperasi Optimal Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Lintasan

Megapolitan
Munculnya Foto Duet Budi Djiwandono-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Babak Lanjut Koalisi Jokowi-Prabowo?

Munculnya Foto Duet Budi Djiwandono-Kaesang untuk Pilkada Jakarta, Babak Lanjut Koalisi Jokowi-Prabowo?

Megapolitan
Saat PSI dan Gerindra Buka Suara soal Isu Kaesang Maju Pilkada DKI, Duet dengan Keponakan Prabowo

Saat PSI dan Gerindra Buka Suara soal Isu Kaesang Maju Pilkada DKI, Duet dengan Keponakan Prabowo

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Lintasan MRT, Pihak Kontraktor Sebut akibat Induksi Elektromagnetik

Besi Ribar Jatuh ke Lintasan MRT, Pihak Kontraktor Sebut akibat Induksi Elektromagnetik

Megapolitan
Perbaikan Lintasan Rampung, MRT Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini

Perbaikan Lintasan Rampung, MRT Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini

Megapolitan
Viral Video Tarif Parkir Liar Sepeda Motor di JIS Rp 25.000, Sudinhub Jakut: Warga Kerap Cari Untung

Viral Video Tarif Parkir Liar Sepeda Motor di JIS Rp 25.000, Sudinhub Jakut: Warga Kerap Cari Untung

Megapolitan
Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Megapolitan
Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Megapolitan
Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Megapolitan
Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com