Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Akses Jalan SMP 289 Sukapura Mangkrak Setahun

Kompas.com - 06/08/2014, 11:42 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi memprihatinkan terlihat pada akses jalan menuju Sekolah Menengah Pertama (SMP) 289 Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Bangunan yang sudah bagus tersebut tidak didukung dengan akses jalan yang memadai.

Pantauan Kompas.com, akses jalan menuju SMP 289 masih belum beraspal. Jalan berupa gundukan tanah berbatuan yang sulit dilewati, baik kendaraan roda empat ataupun roda dua. Apabila hujan deras, jalan ini akan becek, sehingga areal sekolah dipenuhi tanah merah.

Bila mengingat kembali setahun yang lalu, akses jalan ke sekolah tersebut juga pernah diperdebatkan oleh H Gubar, ketua RW setempat, dan sudah diselesaikan permasalahannya oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun, hingga aktivitas sekolah berjalan setahun, akses masuk menuju sekolah mangkrak pengerjaannya. Padahal akses jalan tersebut telah ditunggu oleh para siswa dan pengajar di sekolah. Para siswa dan guru pun terpaksa masih menumpang akses jalan permukiman milik H Gubar.

Eni Rosiani, Wakil Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 289, mengatakan, pihaknya sering berkirim surat ke Pemkot Jakarta Utara maupun ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai kejelasan pembangunan akses jalan. Namun, sampai saat ini masih belum ada kejelaaan kapan proyek tersebut dikerjakan.

"Kami sudah kirimkan surat ke Pemkot Jakarta Utara dan Dinas Pendidikan, tapi sampai saat ini surat kami belum dibalas," kata Eni saat ditemui di SMPN 289 pada Selasa (6/8/2014).

Eni menambahkan, meskipun belum mendapatkan kejelasan terkait pembangunan akses jalan, ia bersyukur mempunyai siswa yang memiliki semangat belajar yang tinggi. Bahkan, saat kondisi jalannya becek dan belok tanah, para siswanya tetap semangat ke sekolah.

Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono membenarkan bahwa pembangunan akses jalan ke SMPN 289 itu sudah lama mangkrak, hampir setahun. Ia pun, mengaku sudah menyampaikan masalah ini ke Sudin Pendidikan Dasar Jakarta Utara dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Ia menjelaskan, belum mulainya pembangunan akses jalan tersebut akibat proses lelang yang belum juga selesai. Namun, sejauh yang ia tahu, pihak Dinas Pendidikan sudah menyerahkan syarat administrasi ke Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI Jakarta.

"Kami hanya bisa berharap agar pembuatan jalan bisa dilanjutkan kembali," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Megapolitan
Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Megapolitan
Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Megapolitan
Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Megapolitan
Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Megapolitan
Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Megapolitan
8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

Megapolitan
Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Megapolitan
Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Megapolitan
Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Megapolitan
Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Megapolitan
Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com