Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SD di Utan Kayu Mengaku Khilaf Pukuli Anak Didiknya

Kompas.com - 25/08/2014, 21:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Sekolah Dasar Negeri Utan Kayu Selatan di Jakarta Timur berinisial Dy mengakui telah memukul anak didiknya MNR (10). Dy mengaku perbuatannya tersebut lantaran khilaf.

"Saya khilaf, saya pukul sekali. Kemudian dari neneknya datang, orangtuanya dari bapaknya itu datang marah-marah," kata Dy, saat ditemui di SD Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Senin (25/8/2014) petang.

Namun, Dy punya alasan kenapa dia melakukan itu. Kejadian tersebut, kata dia, merupakan rentetan tingkah MNR, sejak Senin (18/8/2014) sampai dengan Kamis (21/8/2014).

MNR, kata Dy, mulanya melempari temannya dengan penghapus papan tulis. Teman MNR, kata Dy, sampai menangis dan hendak melaporkan MNR kepada orangtuanya. Puncaknya, MNR bermain ikat pinggang sehingga Dy memukulinya.

"Puncaknya itu hari Kamis, dia main sabuk begini," ujar Dy. Namun, Dy membantah memukuli punggung, seperti yang diceritakan keluarga MNR.

Dia memperagakan hanya menepuk punggung MNR. Ia juga membantah mengatakan akan mengeluarkan pelajar kelas IV tersebut. "Bukan dikeluarkan bahasanya. Artinya kami serahin lagi ke orangtua, kan begitu bahasanya. Ya kami menyerah. Maksudnya, menyerahkan ke orangtua, bagaimana yang terbaik, maksudnya gitu," ujar Dy.

Ia mengaku, perbuatan semacam itu baru dilakukannya sekali. Dia membantah pernah melakukan kekerasan pada murid lain sebelumnya. "Kalau ada teman yang lain, mohon dihadirkan. Kejadian itu saya baru sekali ini. Mohon diluruskan informasi ini. Kami sebagai guru, tugas kami mendidik," ujar Dy.

Dy memastikan tidak memiliki niat untuk melakukan penganiayaan. "Mana ada guru yang mau menganiaya muridnya," ujar dia. Tim dari Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur diturunkan untuk menyelesaikan persoalan ini.

Kepala Seksi Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Rizal, mengatakan, masalah tersebut telah diselesaikan antara pihak sekolah dan juga keluarga orangtua murid yang bersangkutan.

Menurut dia, Dy diberikan sanksi atas perbuatannya tersebut. Sanksi akan diberikan oleh kepala sekolah SD tersebut. "Paling tidak teguran tertulis dari kepala sekolah," ujar Rizal.

Antara keluarga dan pihak sekolah telah menyelesaikan permasalahan tersebut. Keluarga tidak berniat memperpanjang kasus ini asalkan sang guru tidak mengulangi perbuatannya kembali.

Baca juga: "Nakal" Dalam Kelas, Murid SD di Utan Kayu Dihajar Gurunya Sampai Jontor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com