Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Bolong, Jalan Rusak dan Tergenang di Ancol Membahayakan Pengendara

Kompas.com - 18/09/2014, 14:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Jembatan Ketel atau yang dikenal dengan sebutan Jembatan PLTU, di Pademangan, Jakarta Utara, nampak memperihatinkan. Jembatan yang menghubungkan Jalan RE Martadinata dari bypass Jakarta Inner Ring Road ke sisi jalur yang sama di sebelahnya itu bolong berbulan-bulan.

Jembatan ini berada di sisi jalur dari Pademangan menuju arah Tanjung Priok. Letaknya sekitar 200 meter dari pintu masuk Carnaval Ancol.

Togar (30), salah seorang warga mengatakan, Jembatan PLTU itu sudah bolong sejak sekitar lima bulan lalu. "Sudah hampir lima bulan itu. Sudah makan korban juga. Sudah banyak pengendara motor yang jatuh," kata pria yang berprofesi sebagai pekerja tambal ban dekat lokasi jembatan berlubang, Kamis (18/9/2014).

Togar melanjutkan, pengendara yang menjadi korban, biasanya mereka yang tidak mengenal medan. Jumlah pengendara motor yang terperosok jatuh, kata dia, sudah puluhan. Biasanya, kecelakaan terjadi ketika akhir pekan di saat banyak yang menghabiskan waktu libur untuk berjalan-jalan.

"Biasanya malam kena (jatuh). Ini lampu jembatannya kadang-kadang mati hidup. Jatuhnya jungkir balik saja. Tetapi tata-rata yang jatuh luka ringan," ujar Togar.

Peringatan buat pengendara pernah di pasang warga berupa ban dan kayu. Tetapi beberapa lama kemudian ban sudah hilang dicuri orang. Perbaikan pernah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI. Sebuah perusahaan semen yang berada di dekat lokasi, juga ikut menambal. Tetapi jembatan kerusakan tetap terjadi di jembatan itu.

Sebelum masuk di jembatan bolong itu, pengendara juga berhadapan dengan dua jalur RE Martadinata yang rusak. Panjangnya sekitar 100 meter. Debu menyelimuti udara sekitar jalan ketika kendaraan melintas.

Debu berasal dari permukaan jalan yang tertutup pasir. Salah satunya bahkan tergenang air dari Kali Ancol. Drainase yang buruk, mengakibatkan luapan pasang dari Kali Ancol menggenangi salah satu jalur yang mengarah ke Tanjung Priok.

"Itu biasanya karena kalinya pasang. Di sana kan juga ada saluran pembuangan, tapi rendah. Jadi kalau kali pasang di jalan itu juga naik," ujar Togar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com