"Jangan sampai rusun Ciangir ini seperti rusun Kalibata," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (18/9/2014). "(Rusun Kalibata) satu jalur dengan kereta api tapi warga yang membeli rusun semuanya punya mobil, malah tidak mau naik kereta api," kecam dia.
Semula, lahan seluas 100 hektare untuk rusun Ciangir tersebut akan dipakai untuk lokasi Panti Sosial. Namun, Bupati Tangerang Ahmed Zaki menolak rencana itu.
Penolakan tersebut disikapi Pemprov DKI dengan mengubah rencana menjadikan lahan itu sebagai bakal lokasi rusun untuk PNS. "PNS DKI sudah tidak mampu lagi membeli rumah di Jakarta. Kami ingin jadikan rusun yang sejalan dengan jalur kereta api," tegas Basuki.
Namun, kata Basuki, akan ada peraturan ketat bagi PNS Pemprov DKI yang berminat tinggal di rusun Ciangir. Tidak semua PNS DKI, ujar dia, dapat menyewa rusun tersebut.
Basuki mengaku telah pula berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia untuk membangun stasiun di Ciangir. Melintasi kawasan ini sudah ada rel yang menghubungkan Jakarta dan Bintaro.
Pembangunan rusun Ciangir rencananya akan dimulai pada 2015. Adapun Panti Sosial yang semula hendak dibangun di Ciangir, dialihkan ke Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Rencana pembangunan rusun untuk PNS di Ciangir ini merupakan hasil pertemuan para kepala daerah di kawasan Jabodetabek pada Rabu (17/9/2014) malam di Wisma Nusantara, Jakarta. Meski berada di Kabupaten Tangerang, lahan tersebut merupakan milik Pemprov DKI.
Berdasarkan rencana pembenahan infrastruktur di kawasan itu, Ciangir diperkirakan bakal berkembang pesat. Fasilitas yang tersedia adalah akses transportasi dan jalan tol bagi kendaraan pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.