Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Pagi dan Petang di Jakarta Sambut Baik Peleburan

Kompas.com - 19/09/2014, 19:17 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah-sekolah pagi dan petang menyambut positif rencana penggabungan sekolah oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Dengan penggabungan ini, sekolah dapat berada dalam satu komando yang baik untuk kemajuan sekolah.
 
Kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri 08 Petang Manggarai, Purnomo, mengatakan, meskipun saat terpisah-pisah sekolah bisa bekerja sama dengan baik, namun penggabungan memudahkan sekolah untuk melakukan kegiatan belaja-mengajar.
 
"Sekolah akan lebih mudah membuat kebijakan saat berada dalam satu komando," ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya, Jumat (19/9/2014).
 
Ia menyebutkan, SDN 08 Petang Manggarai berbagi tempat dengan SDN 05, 06, dan 07. Gedung tersebut sebenarnya perlu dimanfaatkan guna menunjang aktivitas belajar mengajar, namun karena belum ada kebijakan yang jelas, malah digunakan sebagai gudang.
 
Selain itu kebijakan, menurut Purnomo, urusan administrasi dan fasilitas pun akan lebih praktis saat sekolah digabungkan. Misalnya kebutuhan listrik dan air sekolah.
 
Kendati demikian, sebelum benar-benar digabung, gedung sekolah perlu direnovasi untuk memperbesar daya tampung.

Saat ini, kata Purnomo, siswa yang masuk pagi berjumlah total 800 siswa, sedangkan yang masuk petang sebanyak 371 siswa.
 
"Kalau direnovasi sih gedung sekolah ini masih bisa menampung sejumlah itu supaya semuanya bisa masuk pagi," kata Purnomo.
 
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta berencana menghilangkan sistem sekolah pagi dan petang secara bertahap mulai awal 2015. Saat ini, sebanyak 2.329 sekolah negeri di Jakarta menempati sekitar 1.200 gedung. Apabila digabung, jumlah ini akan menyusut menjadi hanya sekitar 1.800 sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com