Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal November, Penumpang Kopaja AC Tak Lagi Bayar Dobel

Kompas.com - 15/10/2014, 17:14 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) dalam waktu dekat akan  meluncurkan tiket elektronik untuk bus kopaja AC. Tiket yang diperkirakan akan diluncurkan paling lambat awal November 2014 itu nantinya bisa digunakan untuk masuk ke selter transjakarta.

Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki mengatakan, tujuan Kopaja meluncurkan tiket elektronik tersebut adalah agar penumpang kopaja AC tidak harus membayar dobel apabila hendak naik dari selter transjakarta.

"Supaya masyarakat tidak bayar dobel. Jadi, nanti dengan pola e-ticketing, cukup bayar Rp 6.000 saja untuk masuk ke halte. Bisa untuk naik kopaja sekalian transjakarta," kata Nanang kepada Kompas.com, Rabu (15/10/2014).

Meski demikian, Nanang belum dapat memastikan bank yang nantinya akan diajak oleh Kopaja untuk kerja sama dalam penyediaan tiket elektronik. "Lagi kita pilih-pilih. Intinya kita akan bikin sistem baru yang bisa sekalian untuk memonitor jumlah penumpang," ujar dia.

Sebagai informasi, sejak PT Transjakarta meluncurkan penerapan wajib tiket elektronik di Koridor I pada 11 Agustus 2014, penumpang kopaja AC dan APTB yang kebetulan hendak naik dari selter-selter transjakarta harus membayar dobel, yakni Rp 3.500 saat masuk ke selter, dan Rp 6.000 saat telah berada di dalam bus.

Hal ini disebabkan transjakarta tidak mau lagi menjual tiket yang menggunakan kertas, seperti yang masih digunakan oleh kopaja AC dan APTB.

Tiket elektronik pada layanan transjakarta menggunakan produk perbankan dari enam bank, masing-masing Mandiri e-money, BCA flazz, BRI brizzi, BNI tapcash, Bank Mega megacard, dan Bank DKI jakcard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com