Selama sekitar dua jam berlangsungnya acara, Basuki dan Wakil Ketua DPR itu tampak lebih akrab dibanding dengan tamu undangan lainnya. Padahal, di sana juga ada mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal dan Ketua DPD Irman Gusman.
Basuki yang duduk bersebelahan dengan Fadli terlibat dalam sebuah pembicaraan serius yang dibumbui dengan gelak tawa antara keduanya. "Kami akrab kok. Kami ngobrol aja biasa, kan berteman," kata Basuki.
Fadli Zon tak setuju M Taufik jadi wagub Ahok
Kemudian, apa isi obrolan antara Basuki dan Fadli? Ternyata, mereka juga membicarakan perihal calon wakil gubernur DKI yang bakal diusung Gerindra untuk mendampingi Basuki. Basuki yang juga pernah menjadi Ketua Bidang Politik DPP Gerindra itu mengaku, Fadli tidak setuju Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik menjadi calon wagub DKI pendampingnya.
"Yang pasti, dia enggak setuju M Taufik jadi wagub. Gue bilang ke dia, yang bener aja lo kalau ajuin Taufik," kata Basuki.
Bahkan, lanjut dia, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani jauh lebih baik daripada Mohamad Taufik. Fadli, kata Basuki, menyepakati pemikiran Basuki tersebut. Hanya saja, keputusan nama calon wagub DKI yang akan di-voting melalui rapat paripurna DPRD itu harus melalui kesepakatan partai. Dua partai pengusung Jokowi-Basuki di Pilkada DKI, PDI-P dan Gerindra berhak untuk mengajukan nama calon wagub kepada Basuki dan diserahkan kepada DPRD untuk di-voting.
"Tergantung tafsiran partai saja nanti," kata Basuki.
Dalam bursa cawagub ini, Basuki memiliki tiga sosok calon wagub ideal untuk bersama memimpin Ibu Kota. Ketiga tokoh itu unggul dalam pengelolaan sebuah kota, yakni mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, serta Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani. Namun, dua nama yang paling kuat mencuat dalam bursa calon wagub DKI adalah Boy Sadikin dan Mohamad Taufik.
Beberapa waktu lalu, muncul juga nama Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Nachrowi Ramli yang akan menjadi calon wagub DKI. Bahkan, Basuki juga menyepakati usulan Nachrowi daripada mendukung dua nama terkuat yang bakal dicalonkan PDI-P dan Gerindra. Terakhir, nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani juga dipertimbangkan menjadi pendamping Basuki untuk membangun Jakarta Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.