Ia berjalan kaki dengan langkah cukup cepat dari satu ruang ke ruangan yang lainnya. Suami Veronica Tan itu terlihat meneliti satu persatu kelengkapan yang telah ditaruh di dalamnya. Seperti wastafel, kompor, listrik, pipa air, dan lainnya.
Karena lokasi penampungan PKL ini masih dalam proses pembangunan, Ahok tampak berjalan diarahkan oleh para pengawal pribadinya. Sebab, masih banyak alat bangunan yang tersebar di sepanjang jalan seperti beton, semen, pasir, besi, dan lainnya.
"Ini (Lenggang Jakarta) akan jadi inkubator PKL di Jakarta," kata Ahok sambil mengetok-ngetok papan ruang penampungan PKL.
Relokasi PKL melalui program Lenggang Jakarta ini merupakan program corporate social responsibility (CSR) PT Sosro dan Rekso Group.
Ahok mengatakan, program ini tidak untuk penampungan 339 PKL Monas saja melainkan juga untuk melatih para pedagang untuk berjualan makanan yang sehat dan higienis. Dengan adanya Lenggang Jakarta ini, Pemprov DKI akan lebih mudah menertibkan PKL liar di Monas.
"Jangan sampai makanan dan minuman yang dijual itu ada pewarna dan pemanis buatannya. Saya minta perusahaan CSR untuk terus melatih PKL selama 5 tahun, nanti akhir November atau awal Desember, Lenggang Jakarta sudah terbuka untuk umum," kata Ahok.
Seusai wawancara, para fotografer pun kembali meminta Ahok untuk berpose di dalam ruang penampungan PKL itu. Dengan muka pasrah, ia pun menuruti permintaan belasan fotografer peliputnya. Bak seorang pedagang, Basuki langsung menjajakan dagangannya.
"Ayo.. ayo... kwetiau Ahok enak nih. Halal... Hahaha...," kata Ahok yang mengundang gelak tawa para PNS dan awak media peliputnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.