Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Koridor I Ditutup, Penumpang Bingung Cari Rute Alternatif

Kompas.com - 10/11/2014, 12:18 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rute bus transjakarta koridor I Blok M-Kota ditutup sementara karena adanya aksi unjuk rasa dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) dan Front Pembela Islam (FPI). Mereka berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Balaikota dan Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (10/11/2014).

Para penumpang yang turun di halte Dukuh Atas 2 disambut oleh pemberitahuan dari seorang petugas terkait penutupan rute tersebut. Mendengar pengumuman itu, wajah para penumpang tampak bingung.

Mereka lalu menanyakan rute alternatif menuju beberapa tempat seperti Blok M, Kota, dan Monas. "Seharusnya mah dari Manggarai dikasih tahu. Kalau tahu kan kita enggak naik ke sini," kata seorang ibu yang baru turun di halte Dukuh Atas.

"Yang mau ke Kota atau Harmoni bisa naik jurusan Pulogadung, transit di Mataram. Yang mau ke Blok M, bisa naik angkot dari Sudirman. Kalau ke Monas, susah ya. Paling kalau mau cepat ya naik ojek dari sini," kata petugas yang enggan menyebutkan namanya tersebut kepada Kompas.com.

Sebagian kecil penumpang bertanya besarnya dampak demo sehingga jalur transjakarta harus ditutup. "Yang demo FPI. Kalau kita (bus transjakarta) tetap maksa jalan terus nanti terjebak di tengah-tengah massa, penumpangnya juga kan yang kasihan," kata petugas itu berulang kali setiap ada penumpang yang menumpahkan kekesalan padanya.

Beberapa penumpang juga mengeluhkan tidak ada pemberitahuan demo sejak awal. "Kalau saya tahu ya enggak akan lewat sini. Kalau begini kan jadinya memutar," kata Jody yang hendak menuju Monas.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rissa. Ia naik bus transjakarta dari Pejaten menuju Bendungan Hilir. Namun, saat mendengar kabar penutupan rute jalur Blok M-Kota waktu transit di Dukuh Atas 2, ia jadi bingung hendak melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi apa.

"Mau pulang. Rumah di Benhil. Bingung mau naik metro mini atau lanjut busway, tetapi kalau busway, muter-muter. Harus ke Kuningan transit terus baru turun di Semanggi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com