"SG sering melakukannya siang hari saat suasana sepi. Lokasinya di kontrakan saya, rumah SG jaraknya cuma tiga rumah dari rumah saya," kata HR (31), ibu TS, Kamis (13/11/2014). Menurut dia, TS selama ini takut melaporkan perbuatan SG karena mendapat iming-iming uang jajan Rp 3.000 hingga Rp 4.000 setiap kali perbuatan itu terjadi.
Pada siang hari, ujar SR, rumah kontrakannya sepi, hanya menyisakan TS dan adiknya di sana. Orangtua kedua bocah menitipkan mereka ke neneknya yang tinggal tak jauh dari rumah. HR setiap hari bekerja sebagai petugas kebersihan. Adapun ayah TS, DS (36), adalah buruh konveksi di Jakarta Barat.
"Kejadian pertama sekitar awal 2013. Saat itu, anak saya bermain PS di rumah SG, yang membuka rental. Pas anak saya minta tolong kepada SG karena PS-nya macet, SG langsung memeluk anak saya dari belakang dan digerayangi semuanya," ujar HR.
(Mohamad Yusuf/Max Agung Pribadi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.