Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Penipu Gunakan Modus Usir Roh Jahat

Kompas.com - 12/12/2014, 12:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan penipu menggunakan modus membersihkan roh jahat untuk menguras harta. Anggota komplotan itu, yakni EV alias Acen (31), AR alias Siauli (33), LY alias Uly (45), dan OS alias Koko (50), berhasil menipu tiga korban sebesar total Rp 2,9 miliar.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, mengatakan, para pelaku menggunakan sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam untuk melancarkan aksinya. Mereka memilih korban secara acak.

"Dalam melakukan aksinya keempat tersangka membagi tugas dengan peran dan fungsi masing-masing yaitu mencari korban, merayu korban, sebagai peramal kondisi, dan sebagai supir," kata Wahyu, di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2014).

Setelah menemukan sasaran, keempat pelaku ini mengajak calon korban masuk ke dalam mobil. Kemudian, para pelaku menakut-nakuti korban. Dengan modus mengatakan ada roh jahat di tubuh korban, mereka meminta korban mengumpulkan harta untuk dibersihkan.

"Keempat tersangka menyampaikan pesan jika harta yang dimiliki korban harus dibersihkan dari berbagai gangguan roh jahat tersebut," ujar Wahyu.

Para korban diminta mengambil harta, seperti uang dan perhiasan baik yang disimpan di rumah maupun di bank. Setelah dibawa, uang dibungkus pelaku di dalam mobil dengan plastik.

"Lalu di doakan bersama-sama di dalam mobil, saat berdoa, korban diarahkan pelaku untuk membelakangi tas yang berisi perhiasa dan uang," ujar Wahyu.

Setelah proses doa selesai, tas plastik dikembalikan ke korban. Namun, isinya ternyata telah ditukar lebih dulu tanpa sepengetahuan korbannya. "Dan dipesankan agar tiga hari kemudian baru dibuka," ujar Wahyu.

Sepak terjang empat pelaku ini berakhir pada korban IH, yang diperdaya di Jalan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2014). IH langsung berteriak begitu menyadari harta dalam tas plastik yang diserahkannya pada pelaku untuk didoakan telah ditukar.

Kepada petugas, para pelaku mengaku melancarkan aksi pada pagi hari. Korban yang disasar ada yang berusia lanjut. "Mereka enggak kenal sama korbannya. Jadi kebetulan aja yang ketemu di tkp," ujar Wahyu.

Kini, keempatnya meringkuk di balik sel tahanan Jakarta Selatan. Petugas mengamankan barang bukti berupa uang tunai ratusan juta, perhiasan, buku tabungan, dan sebuah mobil yang digunakan para pelaku untuk melancarkan aksinya. Mereka diganjar pasal 378 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com