Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra Abdul Ghoni. Menurut Ghoni, apa yang ia sampaikan tersebut berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh pihaknya terhadap sejumlah rumah sakit yang menjadi mitra Pemprov DKI dalam pelaksanaan program KJS.
"Banyak yang ditolak rumah sakit dengan alasan kamar selalu penuh. Ternyata, setelah diselidiki, ada keterlambatan pembayaran dari Pemprov DKI ke beberapa rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai mitra. Istilahnya itu saldo yang disimpan di rumah sakit itu sudah menipis, jadi tidak mencukupi," kata Ghoni saat menyampaikan laporan akhir tahun fraksinya, di Gedung DPRD DKI, Selasa (23/12/2014).
Penolakan peserta KJS oleh rumah sakit memang kerap terjadi. Kasus terakhir dialami oleh Muhammad Firdaus, seorang bayi yang lahir secara tidak normal, di RSCM pada Minggu (30/11/2014). Firdaus merupakan anak dari Ahmad Daud (32) dan Nurahmah (25), warga RT 03/19, Kelurahan Tugu Utara.
Sebagai informasi, Firdaus lahir dengan kondisi tubuh tidak normal atau dalam istilah medis dikenal sebagai congenital multiple. Jari tangan kanannya hanya ada tiga dan kaki kirinya tanpa jari. Bagian kepalanya juga tidak terbentuk sempurna.
Sebelum ditolak oleh RSCM, ia sempat dibawa ke Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, kemudian ke RSUD Koja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.