Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam Jaya: Hanya 80 Pensiunan dan 15 Perwira TNI di Kompleks Batalyon Siliwangi

Kompas.com - 08/01/2015, 17:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo mengatakan, penghuni Kompleks Batalyon Siliwangi, Cililitan, Jakarta Timur, tidak lagi didominasi oleh perwira TNI dan keluarganya. Menurut dia, justru warga sipil yang banyak menempati rumah-rumah yang semestinya ditempati sebagai rumah dinas para anak buahnya.

Agus mengatakan, dari sekitar 400 penghuni kompleks, hanya 80 orang yang merupakan pensiunan TNI dan 15 perwira aktif.

"Selebihnya masyarakat sipil yang tidak punya hak dan surat izin," ujar Agus di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Oleh karena itu, petugas Kodam Jaya melakukan penertiban di Kompleks Batalyon Siliwangi dan melakukan pengosongan. Rencananya, Kodam Jaya akan membangun kompleks tersebut menjadi rumah susun dengan delapan tingkat sebagai hunian para perwira aktif dan pensiunan TNI. (Baca: Pangdam Jaya Sebut Warga yang Kena Penertiban Dapat Kontrakan Gratis)

"Bagi pemilik yang punya surat keterangan pensiunan, nanti akan kita fasilitasi tinggal di Kodam," kata Agus. (Baca: Pangdam Jaya: Kompleks Batalyon Siliwangi Berubah Fungsi Jadi Sarang Maksiat)

Agar para penghuni kooperatif, kata Agus, petugas melakukan pendekatan kepada warga kompleks dengan memberikan sembako. Permintaan untuk segera pindah pun diakuinya dilakukan secara baik-baik.

"Tapi, warga di sana menolak terlalu keras, padahal kita habis kegiatan sosial," ujar Agus.

Agus menambahkan, penertiban dilakukan dalam tiga tahap yang dimulai pada siang hari ini. Sementara itu, penertiban kedua dan ketiga akan dilakukan sebulan setelahnya.

"Diharapkan tiga kali penertiban sudah selesai. Biar segera dilakukan pembangunan rusun," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com