"Kita lakukan di pusat keramaian, seperti stasiun dan terminal," ungkap Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin, Senin, (26/1/2015).
Aswin menjelaskan, operasi preman dilakukan setiap hari dan dilakukan berdasarkan laporan kasus pencopetan, serta permintaan secara paksa.
Preman yang terjaring operasi nantinya akan diberikan pembinaan di polsek setempat, kemudian didata dan dikembalikan pada keluarga. Sementara, bagi yang terbukti melakukan tindak kriminal akan dilakukan penyelidikan.
"Kita berikan arahan. Bila terbukti melakukan tindak kriminal akan dilakukan penyelidikan," kata Aswin.
Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Selatan kembali menggelar Operasi Cempaka Jaya, akhir pekan ini. Sebanyak 22 orang yang diduga preman terjaring di Terminal Blok M, dan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sebagian dari para preman tidak memiliki identitas.
Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Siswono, Minggu (25/1/2015) mengatakan, sebanyak 13 orang terjaring Operasi Cempaka Jaya di Blok M dan sembilan lainnya di Lebak Bulus. “Mereka minum miras, ngamen, dan tidak memiliki identitas," kata Siswono.
Dikatakannya, dua kawasan itu menjadi sasaran penertiban lantaran masih banyaknya pengaduan masyarakat yang resah. Selain mengamankan para preman, petugas juga menyita minuman keras (miras).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.