Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patroli Malam Kurang Efektif Cegah Begal, Polisi Akan Operasi Penyamaran

Kompas.com - 27/01/2015, 16:13 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyikapi maraknya aksi begal sepeda motor yang terjadi dalam satu bulan terakhir, Polda Metro Jaya meninstruksikan pada setiap Polres Metro di wilayah hukumnya untuk membentuk tim khusus pemburu begal. Tim khusus itu telah menyiapkan strategi untuk menjaring perampok motor.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan tim khusus akan bekerja dinamis dan taktis untuk menghadapi perampok motor.

Sebab, perampok yang dihadapi tidak segan-segan melukai bahkan mengambil nyawa korbannya. Selain itu, perampok motor biasanya terdiri lebih dari empat orang.

"Tim kami bisa saja menyamar, berpura-pura menjadi korban atau target begal, sehingga pelaku bisa langsung tertangkap tangan dan mendapat tindakan tegas dan keras," kata Martinus, Selasa (27/1/2015).

Martinus menuturkan, tim dibuat untuk masing-masing Polres yang terdiri dari 10-12 personel. Tim disiapkan khusus untuk melakukan penindakan-penindakan terhadap pelaku begal.

Sementara, dari Polda Metro Jaya, kata dia, tim khusus juga dibentuk dari dua satuannya yaitu Subdit Jatanras dan Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum. Namun ia menegaskan, tim akan bekerja secara dinamis dengan melihat situasi di lapangan.

Menurut Martinus, patroli malam yang rutin dilakukan anggota kepolisian kurang efektif dalam menghadapi begal. Ini karena, pelaku begal umumnya telah memantau situasi lokasi aksinya.

"Mereka sudah melakukan patroli lebih dulu untuk mencari celah-celah dalam melakukan aksinya," ucap mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini.

Karena itu, untuk menghadapi komplotan begal, polisi harus bertindak aktif untuk memburu mereka. "Paling tidak dengan memburu begal, kami sudah dapat melakukan tindakan-tindakan pencegahan," kata Martinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com