Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Pembuatan SIM Rp 1,5 Juta di Kalimantan, Ini Penjelasan Polri

Kompas.com - 18/02/2015, 09:25 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny F Sompie menjawab keluhan para netizen mengenai tarif pembuatan surat izin mengemudi (SIM) yang tidak sesuai dengan patokan harga yang disosialisasikan melalui akun Facebook Divisi Humas Polri. Menurut Ronny, perbedaan tarif tersebut salah satunya bisa terjadi akibat penyesuaian kondisi daerah.

"Saya sudah menerima keluhan tersebut melalui staf saya. Nanti yang lebih tepat untuk menindaklanjuti adalah Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri," ujar Ronny saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/2/2015).

Ronny mengatakan, informasi mengenai keluhan masyarakat tersebut akan disampaikan oleh Divisi Humas Polri kepada Korlantas Polri. Kepala Korlantas Polri, sebut Ronny, akan menindaklanjuti laporan tersebut untuk membuat petunjuk dan arahan bagi semua kepala kepolisian daerah untuk segera melaksanakan penertiban layanan pembuatan SIM, surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB).

Ronny juga mengatakan, masalah perbedaan tarif pembuatan SIM tersebut akan menjadi agenda pembahasan dalam rapat kerja teknis fungsi lalu lintas Polri pada bulan Maret. Selain itu, masalah tersebut juga akan dibahas dalam rapat pimpinan Polri.

Meski demikian, Ronny mengakui bahwa seharusnya tarif pembuatan SIM yang disosialisasikan melalui akun di media sosial tersebut berlaku nasional, dan tidak dapat berbeda antara satu wilayah dan wilayah lainnya di Indonesia.

"Memang itu berlaku nasional. Akan tetapi, saya kira perbedaan itu karena disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah saja. Pembayaran kan dilakukan melalui bank, itu yang dimasukkan sebagai pendapatan negara bukan pajak," kata Ronny.

Melalui akun Facebook-nya, Divisi Humas Polri melakukan sosialisasi mengenai tarif penerbitan SIM. Namun, tarif yang tertera jauh dari kenyataan di lapangan. Dalam akun tersebut, sejumlah netizen menyatakan keluhannya terhadap tarif pembuatan SIM yang jauh lebih tinggi dibanding tarif yang sudah ditetapkan. (Baca: "Kok Beda Jauh Ya? di Kalimantan Buat SIM sampai Rp 1,5 Juta")

Seorang netizen yang tinggal di Kalimantan, bernama Paskah Paul, mengatakan bahwa ia harus membayar tarif sebesar Rp 1,5 juta untuk memperoleh SIM B II. Padahal, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010, tarif untuk penerbitan SIM B II sebesar Rp 120.000 untuk yang baru, dan Rp 80.000 untuk perpanjangan.

"Baru tau aq Pak Polis sim B2 segitu harganya, kok beda jauh ya d wilayah kalimantan sampai 1,5 juta," tulis Paskah Paul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com