Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menumpang Belajar Empat Tahun, Siswa Rindu Belajar di Sekolah Sendiri

Kompas.com - 24/02/2015, 13:25 WIB
Nur Azizah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir empat tahun siswa SDN 01 Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menumpang belajar di SDN 11 dan 12 Pagi Duri Kepa, lantaran gedung sekolah masih tahap renovasi. Hal itu pun membuat beberapa siswa SDN 01 Duri Kepa rindu akan tempat belajar mereka.

“Numpang belajar di SDN 11 dan 12 Pagi sudah tiga tahun. Kangen belajar di sekolah yang dulu,” kata Isna Nuraini, siswi kelas V SDN 01 Duri Kepa, Selasa (24/2/2015).

Isna, begitu ia disapa, mengaku tak nyaman berlama-lama belajar di gedung sekolah lain. Siswa berambut panjang itu berharap pembangunan sekolahnya segera rampung agar bisa ditempati kembali.

Hal yang sama juga disampaikan oleh siswa kelas V lainnya, Deri Dwi Saputra. Deri mengaku tak nyaman jika harus belajar di sekolah lain hingga masa pendidikan dasarnya berakhir. Deri ingin kembali belajar pada pagi hari. Selama tiga tahun ini, Deri selalu memulai aktivitas di sekolahnya pada siang hari. Hal itu pun yang terkadang membuat siswa malas dan mengantuk saat mengikuti pelajaran di kelas.

“Kalo numpang terus enggak enak. Sekolahnya jadi siang, terus semua fasilitas sekolah harus bergantian. Kadang harus rebutan. Pengen ke sekolah yang dulu,” ujar Deri saat ditemui di depan ruang kelas V, lantai 2.

Keinginan siswa SDN 01 Duri Kepa untuk kembali ke sekolahnya harus ditahan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Sebab, hingga kini, proyek pembangunan masih jauh dari kata setengah jadi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, rehabilitasi total bangunan sekolah berlantai tiga baru berupa kerangka seperti bangunan tak bertuan. Hanya tiang-tiang penyangga yang berdiri tegak. Atap sekolah dan dinding gedung pun belum terlihat. Di sekeliling bangunan terdapat tumpukan batu bata serta sisa pasir yang sudah tidak digunakan. (Baca: Gedung SDN 01 Duri Kepa Mangkrak Empat Tahun)

Di dalam gedung tak tampak alat berat ataupun pengerjaan terhadap bangunan tersebut. Penjagaan yang seharusnya ada pada sebuah proyek pembangunan pun tak terlihat. Hanya ada papan kayu yang bertuliskan 'Dilarang masuk yang tidak berkepentingan'.

Salah seorang guru SDN 01 Duri Kepa, Mardiah Hayati, menuturkan, sejak gedung sekolah terbakar, Mei 2011, pihak SDN 01 harus menunggu selama hampir empat tahun untuk perbaikan sekolah. Agustus 2014 dimulailah proyek perbaikan sekolah secara total. Memasuki pertengahan Desember 2014, pembangunan dihentikan. Hingga kini, bangunan yang rencananya memiliki tiga lantai itu terbengkalai begitu saja.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, Samlawi, mengatakan, terbengkalainya pembangunan sekolah dasar tersebut lantaran belum adanya anggaran dari pemerintah.

“Anggarannya kan belum jelas karena belum diketok palu oleh anggota dewan. Sejak Desember 2014 anggaran sudah habis,” terang Samlawi dalam sambuang telepon.

Samlawi pun belum bisa menjawab berapa total anggaran yang digunakan SDN 01 Duri Kepa dan berapa jumlah pasti pembangunan sekolah di Jakarta Barat yang mangkrak akibat tidak adanya anggaran. “Untuk berapa-berapanya saya lagi nggak pegang datanya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Belum Penuhi Syarat Dukungan Ikut Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Ibu Diduga Cabuli Anak Laki-laki di Tangerang

Megapolitan
Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Alasan Pemilik Pajero Pakai Pelat Nomor Palsu: Cita-cita Sejak Kecil

Megapolitan
Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com