Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen Golkar Mengaku Memukul karena Membela Diri

Kompas.com - 12/03/2015, 13:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Golkar) Ali Muchtar Ngabalin menjalani pemeriksaan terkait kejadian baku hantam saat Rapat DPD Golkar di Hotel Sahid pada Selasa (10/3/2015) lalu.

Sebelum menjalani pemeriksaan, Ngabalin sempat menyambangi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dia mengaku berkonsultasi dengan Direktur dan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Saudara Ali telah melapor karena menjadi korban pemukulan. Namun, saat ini datang sebagai terlapor karena pihak yang melakukan pemukulan, dengan tuduhan pengeroyokan. Padahal itu adalah pembelaan karena diserang lebih dulu," kata Kuasa Hukum Ali, Eggi Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Kamis (12/3/2015).

Eggi menyebutkan, karena menghormati proses hukum, maka kliennya datang memenuhi panggilan penyidik. Namun, ia menegaskan, Ali adalah korban dari pemukulan tersebut.

"Saya tekankan bahwa laporan saudara Ali yang harus diproses karena dia yang menjadi korban. Itu fakta hukum," tandas dia.

Aksi pemukulan terjadi saat Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie mengumpulkan seluruh DPD I dan II dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia, setelah Kementerian Hukum dan HAM mengumumkan kepengurusan DPP Partai Golkar yang resmi ada pada Partai Golkar kubu Agung Laksono. Namun, di tengah-tengah rapat, seseorang yang menggunakan kupluk tiba-tiba memukul Ali mengenakan tongkat besi. Ali sempat menangkisnya, namun pukulan sempat mengenai sebagian tubuhnya dan menyebabkan luka ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com