Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasal Berlapis Akan Jerat Pelaku Pabrik Es Beracun

Kompas.com - 27/03/2015, 14:56 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya ada lima pasal yang akan menjerat pemilik PT Eslar Utama, pabrik diduga memproduksi dan mendistribusikan es yang diduga beracun di kawasan Jakarta. Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Setiabudi Audie S Latuheru saat dihubungi pada Jumat (27/3/2015) siang.

"Yang jelas pelaku melanggar UU Perlindungan Konsumen pasal 62 UU nomor 8 tahun 1999 dengan ancaman 5 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar. Pelaku juga akan dikenakan pasal berlapis tentang pangan dan sumber daya air," sebut Audie.

Pasal berlapis yang dimaksud untuk menjerat pelaku adalah pasal 135 dan pasal 140 Undang Undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan. Pelaku akan diancam hukuman 2 tahun penjara dan denda maksimal Rp 4 miliar dari 2 pasal ini. [Baca: Sehari, Pabrik Es 'Beracun' di Cakung Produksi 2.500 Balok]

Selain itu pelaku juga akan diancam hukuman 3 tahun penjara dan denda hingga Rp 500 juta rupiah karena melanggar pasal 94 dan pasal 45 ayat 3 Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. [Baca: Penampakan Pabrik Es di Cakung yang Diduga Mencampur Zat Berbahaya]

Dari penyelidikannya, Polsek Setiabudi telah menangkap dua orang. Mereka adalah AL (55) yang merupakan penanggung jawab pabrik dan DDN (55), pemilik distribusi es yang diproduksi pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Gelam, Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Cakung, Jakarta Timur, tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com