Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: BBM Naik, Tanya Presiden deh...

Kompas.com - 30/03/2015, 10:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan berkomentar perihal kebijakan pemerintah yang kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut Basuki, kebijakan ini merupakan keputusan Presiden Joko Widodo untuk mengikuti harga minyak dunia. 

"(harga BBM naik) kamu tanya Presiden, deh," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (30/3/2015). 

Menurut Basuki, agar tarif angkutan umum di Jakarta tidak terpengaruh harga BBM yang fluktuatif, ia menyarankan pengusaha untuk bergabung dengan PT Transjakarta serta menerapkan sistem rupiah per kilometer. Ia menargetkan, sistem Rupiah per kilometer akan selesai seluruhnya pada 2016.

Pemprov DKI bakal memberi subsidi dengan Public Service Obligation (PSO). Pemberian PSO itu agar tarif angkutan umum disamaratakan. Misalnya, warga yang akan naik Kopaja setelah menggunakan transjakarta, tidak perlu membayar dua kali. Saat ini warga yang akan naik bus transjakarta harus berpikir ulang karena harus membayar dobel, saat masuk halte bayar Rp 3.500 dan memilih naik Kopaja AC yang terintegrasi Rp 6.000.

Dengan sistem Rupiah per kilometer nanti mereka akan tetap membayar Rp 3.500 saat masuk halte saja. Sisa pembayaran tarif angkutan umum ini akan dibayar pemerintah dengan PSO.

"Makanya tahun ini PT Transjakarta kami beri PMP (penyertaan modal pemerintah) Rp 1 triliun dan kami targetkan Rp 1,36 triliun untuk membayar subsidi," kata Basuki. 

Ia menargetkan, penerapan sistem Rupiah per kilometer bisa direalisasikan tahun 2016 mendatang. Basuki mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan memberi subsidi dalam bentuk tarif angkutan umum, bukan untuk BBM.

"Kalau pemerintah subsidi minyak, yang dapat subsidinya juga anda yang naik mobil. Anda naik bus, tidak perlu tarik uang lagi kalau naik Kopami dan Kopaja, kami tambah busnya juga, konsepnya seperti itu," kata Basuki. 

Pemerintah kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium untuk wilayah luar Pulau Jawa, Madura, dan Bali masing-masing sebesar Rp 500 per liter dari harga lama. Harga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter. Harga premium RON 88 naik menjadi Rp 7.300 per liter dari harga Rp 6.800 per liter.

Adapun untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali, harga BBM jenis premium naik menjadi Rp 7.400 per liter dari harga awal Rp 6.900 per liter. Harga solar di Jawa, Madura, Bali sama dengan yang ditetapkan di luar Jawa, Madura, Bali, yaitu Rp 6.900 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com