Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Cuma Pak Taufik dan Lulung yang Ngotot HMP

Kompas.com - 15/04/2015, 06:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD DKI tidak mengajukan hak menyatakan pendapat (HMP) sebagai keberlanjutan hak angket. Hal ini juga sudah disampaikan Presiden Joko Widodo yang juga kader PDI-P kepada Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. 

"Pak Jokowi juga minta supaya kami dengan teman-teman Nasdem, Hanura, PAN, PKB dan Golkar supaya APBD 2016 itu sudah disusun sesuai dengan e-budgeting," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (14/4/2015). 

Meski Jokowi memastikan Fraksi PDI-P tidak menggunakan HMP, menurut dia, hal ini tidak berlaku bagi fraksi partai lain. Sebab, Jokowi bukanlah pengurus semua partai yang ada di DPRD.

Saat pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara selama 1,5 jam kemarin, Prasetyo juga menyampaikan kepada Basuki bahwa fraksi serta pimpinan lainnya juga tidak berniat mengajukan HMP yang berujung pemakzulan terhadap dirinya.

"Paripurna harus jalan tapi PDI-P mungkin enggak akan hadir. Kan butuh 3/4 anggota untuk paripurna kan. Pimpinan lainnya seperti PKS semua oke (tidak ikut HMP). Pak Pras ngomong ya ada sedikit masalah, cuma Pak Taufik (Mohamad Taufik) dan Pak Haji Lulung (Abraham Lunggana) yang ngotot (HMP)," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Pertemuan di Istana Negara itu, lanjut Ahok, bukanlah mediasi antara Pemprov DKI dengan DPRD DKI. Pertemuan itu telah direncanakan Jokowi, Prasetyo, dan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat saat melaksanakan kongres PDI-P di Bali, beberapa waktu lalu.

Kemudian, saat meninjau pelaksanaan ujian nasional (UN) di SMA 2, Jokowi mengatakan kepada Basuki untuk datang ke Istana dan bertemu dengan Prasetyo. Dengan adanya pertemuan ini, Basuki mengatakan seluruh program yang dijalankannya di APBD 2015 mendapat beking Presiden.

"Pasti saya dibekingi presiden. Karena ini (penyusunan APBD dengan e-budgeting) kan proyeknya Presiden pas jadi Gubernur kan. Tapi, saya kan cuma meneruskan visi misi Pak Presiden waktu jadi Gubernur DKI, beliau tentu tidak ingin visi misinya tidak dilaksanakan," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com