Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Ahmad Dhani Saat Insiden Orang Jatuh di Konser "May Day" di GBK

Kompas.com - 02/05/2015, 10:58 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Dhani langsung menghentikan aksinya dalam konser May Day Fiesta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), begitu mengetahui ada orang tak dikenal (OTD) jatuh dari tribun VIP. Padahal, Dhani dan Triad band baru melantunkan lagu ke-3, "Kamulah Surgaku" saat insiden itu terjadi, Jumat (1/5/2015).

"Si Dhani langsung bilang, 'Saya tidak bisa melanjutkan konser dalam situasi berduka. Silakan undang saya lagi tahun depan'," kata salah seorang saksi, Brigadir Ahmad, di Stadion GBK, Jumat (1/5/2015) malam.

Menurut Ahmad, suami Mulan Jameela itu sempat membawakan dua lagu, "Makhluk Tuhan Paling Sexy" dan "Aku Cinta Kau dan Dia". Saat hendak memulai lagu ketiga, tiba-tiba korban terjun bebas dari atap tribun stadion hingga mengenai panggung utama.

"Dhani sempat menyelesaikan lagu ketiga yang dibawakan, sebelum akhirnya memutuskan untuk menghentikan konsernya. Kemudian meminta polisi untuk segera memasang Police Line," ucap petugas pengamanan (PAM) di pintu satu Stadion GBK tersebut.

Dhani juga sempat melihat kondisi jasad korban yang tergeletak di belakang panggung. Setelah melihat kondisi korban tewas mengenaskan, ia pun memutuskan untuk menghentikan konser. Dhani juga sempat meminta maaf kepada ratusan ribu buruh yang memadati SUGBK karena tidak bisa melanjutkan konser.

"Sebetulnya Dhani masih mau nyamyi bareng sama semua buruh, tapi karena ada kejadian itu, konser dihentikan. Untung para buruh enggak emosi terus rusuh," paparnya.

Kejadian itu terjadi di depan ratusan ribu buruh yang sedang menonton konser. Diduga, korban sengaja membakar diri dan menjatuhkan diri ke atap panggung yang terbuat dari terpal mudah terbakar. Namun, terjun bebas dari ketinggian sekitar 40 meter, tubuh korban hanya mengenai rangka baja belakang panggung sebelum menghantam lantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com