Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Awasi Ketat Jam Operasional Industri Pariwisata Selama Ramadhan

Kompas.com - 12/06/2015, 18:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta menyatakan akan melakukan pengawasan secara ketat dan terpadu terhadap seluruh industri pariwisata di Ibu Kota selama bulan suci Ramadhan.

"Pengawasan itu dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat kelurahan. Ada jam operasional industri pariwisata yang sudah kita tentukan selama bulan puasa," kata Kepala Disparbud DKI Purba Hutapea di Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Menurut dia, pada 15 Mei 2015 pihaknya telah mengirimkan surat edaran Nomor 34/SE/2015 tentang Waktu Penyelenggaraan Industri Pariwisata pada bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Sejumlah ketentuan yang diatur dalam surat edaran tersebut, di antaranya penyelenggaraan usaha pariwisata harus tutup satu hari sebelum bulan Ramadhan, selama bulan Ramadhan, pada Hari Raya Idul Fitri dan satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri," ujar Purba.

Dia menuturkan jenis usaha yang harus tutup itu, antara lain klub malam, diskotik, mandi uap, griya pijat, permainan mesin keping jenis bola ketangkasan, termasuk penyelenggaraan usaha billiard yang berlokasi di satu ruangan serta usaha bar yang berdiri sendiri dan yang terdapat pada klab malam, diskotik, mandi uap, griya pijat dan permainan mesin keping jenis bola ketangkasan.

"Kemudian, untuk industri pariwisata jenis karaoke dan musik hidup (live music), termasuk penyelenggaran usaha billiard yang berlokasi di satu ruangan dapat beroperasi pada bulan Ramadhan mulai pukul 20.30 hingga 01.30 WIB," tutur Purba.

Sedangkan, dia mengungkapkan, untuk penyelenggaraan usaha billiard yang tidak satu ruangan atau menyatu dengan usaha klub malam, diskotik, mandi uap, griya pijat dan permainan mesin keping jenis bola ketangkasan dapat beroperasi dari pukul 10.00 hingga 24.00 WIB.

"Akan tetapi, satu hari sebelum bulan Ramadhan, hari pertama bulan Ramadhan, malam Nuzulul Quran, satu hari sebelum Idul Fitri atau malam takbiran, hari pertama dan kedua Idul Fitri dan satu hari setelah Idul Fitri, seluruh penyelenggaraan industri pariwisata harus tutup," ungkap Purba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com