"Ilham yang kita tahu dia itu orangnya baik. Enggak macam-macam. Kita kaget masa iya dia bisa iseng neror bom begitu, kita masih enggak percaya," kata salah satu teman Ilham, BS (19), kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2015).
BS mengaku pertama kali tahu tentang Ilham yang ditangkap penyidik Subdirektorat Teknologi Informatika dan Cybercrime dari pemberitaan di media online. [Baca: Warga di Tempat Tinggal Ilham Sempat Kira Ada Teroris Saat Polisi Datang]
Ketika BS coba menghubungi Ilham, baik ke handphone maupun media sosial yang ada, tidak ada respons. Teman yang lain, LK (21), menjelaskan Ilham kini sedang magang di salah satu maskapai penerbangan sebagai salah satu syarat kelulusan.
LK mengenal Ilham sebagai sosok yang punya ketertarikan tinggi dengan semua hal di dunia penerbangan. [Baca: Mahasiswa yang Teror Singapore Airlines Bisa Dikenakan UU Terorisme]
"Dia juga sering share BM (broadcast message) promo tiket, soalnya dia punya usaha travel agent. Magangnya juga di tempat yang ada hubungannya sama pesawat," tutur LK.
Sampai saat ini, Ilham masih diperiksa di Gedung Bareskrim Polri. Menurut keterangan sementara, Ilham diketahui mengirimkan surat elektronik (e-mail) ke perusahaan maskapai Singapore Airlines.
Dalam surat itu, Ilham meminta tidak boleh ada pesawat yang lepas landas karena telah diletakkan bom di dalamnya. Akibat tindakan Ilham, Singapore Airlines sempat mengalami delayed tiga jadwal penerbangan pada hari itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.