Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Bagikan KTP kepada Pendatang, Strategi Ahok untuk Pilkada?

Kompas.com - 14/07/2015, 20:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menampik rencananya memberi kartu tanda penduduk (KTP) DKI kepada pendatang merupakan strategi untuk memuluskan langkahnya menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI 2017.

"Enggak ada hubungannya itu. Kalau soal pilkada itu persyaratannya kan e-KTP," kata Basuki di Parkir Timur Senayan, Selasa (14/7/2015). 

Sebagai informasi, saat ini Basuki tidak bergabung dengan partai politik mana pun. Jika ingin mencalonkan diri sebagai gubernur melalui jalur independen, Basuki setidaknya harus dapat mengumpulkan dukungan dari 1 juta masyarakat DKI.  

Menurut dia, masih banyak e-KTP milik warga DKI yang tertahan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Masih ada sebanyak 1,4 juta blanko pembuatan e-KTP bagi warga Ibu Kota yang berada di Kemendagri. Padahal, seharusnya jutaan e-KTP itu sudah berada di tangan warga DKI.

"Kalau persyaratan untuk pilkada harus e-KTP resmi yang dikeluarkan Kemendagri, yang masih ada 1,4 juta belum dikasih ke kami. Kalau KTP DKI sesuai domisili, kami urus di Dinas Dukcapil (Kependudukan Catatan Sipil)," kata Basuki.

Sebelumnya, Basuki menjanjikan pemberian KTP sesuai domisili kepada pendatang. Namun, syaratnya, warga itu harus memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan. Selain itu, warga pendatang itu juga telah tinggal di Jakarta selama 10-15 tahun. Persyaratan terakhir, harus ada tiga tetangga atau saksi yang menjamin bahwa warga pendatang itu telah menetap lama serta memiliki pekerjaan di DKI.

"Misalnya dia jualan bakso dapat keuntungan Rp 15 juta-Rp 30 juta, kenapa enggak dikasih KTP DKI? Itu potensi pajak. Yang penting juga dia punya tempat tinggal," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com