Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMA Diperkosa Tiga Pria Mabuk di Mobil

Kompas.com - 15/08/2015, 14:49 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap dua dari tiga pelaku dugaan pemerkosaan terhadap siswi SMA di Jakarta. Mereka adalah Bd (22) dan Md (22). Keduanya dibekuk aparat Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (14/8/2015) malam.

Penangkapan keduanya merupakan tindak lanjut dari laporan korban, Ta (16), yang diduga diperkosa di dalam mobil pelaku pada November 2014 lalu.

Sementara satu pelaku lainnya, Al (22), masuk daftar pencarian orang (DPO). "Kasus ini baru bisa terungkap setelah melalui proses penyelidikan dan surveillance yang panjang," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Mukti, Sabtu (15/8/2015).

Kronologi kejadian bermula saat korban dan ketiga temannya baru saja pulang dari acara pentas seni (pensi) sekolah.

Saat itu, keempatnya berangkat dari kediaman salah satu teman korban di Apartemen Signature Park, Tebet, Jakarta Selatan. Keempatnya telah merencanakan untuk dugem di kelab malam Prive, Mal FX, Senayan.

Saat sedang dugem, Ta berkenalan dengan ketiga pelaku yang terlebih dahulu tiba di kelab tersebut. Namun, hanya korban yang bersedia diajak minum minuman keras hingga mabuk berat.

Saat kondisi korban tak sadarkan diri, pelaku membawanya keluar dari kelab dengan dalih ingin mengantarkan pulang ke rumahnya.

Namun, bukannya diantar pulang, korban justru diperkosa sebanyak dua kali oleh pelaku Md dan Al dalam mobil yang sedang berjalan.

Kurang puas menggagahi korban di mobil, pelaku Bd yang bertugas sebagai pengemudi membelokkan mobil yang dikemudikannya ke sebuah hotel di kawasan Matraman.

Di kamar hotel yang dibayar secara patungan tersebut, korban kembali disetubuhi tiga kali oleh ketiga pelaku secara bergiliran.

Pagi harinya, saat sadar, korban diantarkan ke kediaman salah satu temannya di Apartemen Signature Park.

Korban sempat merasakan sakit pada kelaminnya saat hendak buang air kecil. Sadar telah dikerjai ketiga pelaku, korban pun melaporkan hal tersebut ke orangtuanya.

Bak diambar petir di siang bolong, orangtua korban kaget bukan kepalang mendengar penuturan anaknya. Pada hari yang sama, korban didampingi kedua orangtuanya melaporkan hal tersebut ke Polda Metro Jaya.

"Saat ini, kedua pelaku telah diamankan dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlalu lalang," tutur Krishna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com