Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Pemerkosaan di Angkot, Sopir D01 Minta Hapus Sopir Tembak

Kompas.com - 29/06/2015, 15:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir angkutan umum D01 jurusan Ciputat-Kebayoran merasa dirugikan karena kasus pemerkosaan oleh sopir tembak di salah satu mobil angkot trayek tersebut beberapa waktu lalu. Karena itu, mereka meminta menghapuskan keberadaan sopir tembak.

"Kami minta pemilik mobil untuk menyeleksi sopir-sopir yang dipekerjakan. Tidak boleh ada sopir tembak lagi," kata Ketua Solidaritas Masyarakat Transportasi Tangerang Selatan, Mizar Delarosa di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (29/6/2015) siang.

Ia menuturkan, saat ini trayek D01 memiliki sekitar 390 unit mobil. Namun, masih ada keberadaan sopir tembak sekitar 5-10 orang.

Karena itu, dengan kedatangan ke Mapolres Jakarta Selatan, mereka juga mendukung kepolisian untuk menghukum pelaku pemerkosaan dalam angkot seberat-beratnya. [Baca: Pemerkosaan di Angkot, Sopir D01 Demo di Depan Polres Jaksel]

"Kejadian di angkot itu sudah mencemarkan citra kami, padahal itu kan hanya oknum. Kami ingin citra pengemudi terangkat lagi," kata pria yang sudah 20 tahun menjadi sopir angkot ini.

Namun, ia menyayangkan Dinas Perhubungan Tangerang Selatan yang tidak pernah melakukan razia sopir tembak di trayek-trayek di sana. Padahal razia sangat mungkin menjaring sopir-sopir tembak yang tidak terdaftar.

"Ini mungkin karena Dishub Tangsel belum punya tempat buat ngandangin angkot," kata dia. [Baca: Berkat Kecerdasan Korban, Pemerkosa Karyawati di Angkot Cepat Tertangkap]

Salah satu sopir angkot Laudin (46) mengatakan, penghasilan mereka melorot setelah terjadinya kasus pemerkosaan tersebut. Karena itu, ia berharap dengan aksi damai mengecam pelaku pemerkosaan di angkot bisa sekaligus memperbaiki penghasilannya.

Puluhan sopir angkutan umum D01 mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan pada Senin siang. Mereka menggelar aksi damai untuk mendukung pengungkapan kasus pemerkosaan di angkot D01 jurusan Ciputat-Kebayoran beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com